KalbarOnline.com – Perkembangan dunia olahraga esports di Indonesia sangat pesat. Peran orang tua dan sekolah dinilai penting untuk memberikan dukungan dan pengawasan terhadap para atlet game online ini.
Hal ini mengemuka dalam acara bincang media dengan tema Esports bagi Pelajar: Sinergi Peran Orang Tua dan Dukungan Sekolah, yang digelar secara virtual oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Indonesia Esports Premiere League (IESPL), Jumat (4/9). Bincang media ini menjadi bagian dari rangkaian kejuaraan Piala Menpora Esports 2020 Axis.
Ketua Penyelenggara Piala Menpora Esports 2020 Giring Ganesha mengatakan, potensi anak-anak muda Indonesia di bidang Esports sangat besar. Oleh karena itu diperlukan wadah-wadah yang tepat bagi anak-anak muda yang ingin menekuni esports dengan serius, sehingga nantinya bisa sukses menjadi atlet profesional yang berprestasi.
“Tujuan Piala Menpora Esports salah satunya adalah menjadi wadah anak-anak muda yang ingin menekuni esports. Dengan mengikuti turnamen mereka bisa mengenali potensinya sendiri, memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kemampuan. Tentunya peran orang tua dan sekolah tidak terlepas untuk memberikan dukungan dan bimbingan,” terang Giring.
Piala Menpora Esports 2020 Axis mempertandingkan Mobile Legends: Bang Bang yang merupakan game besutan Moonton yang mengusung genre MOBA. Di babak kualifikasi, sebanyak 2.048 tim esports yang berkompetisi terbagi dalam 4 kloter dengan 512 tim per kloter.
Para pemain akan bertanding 5 vs 5 untuk terus melaju ke babak berikutnya. Babak Grand Final yang akan berlangsung pada 3 – 4 Oktober mendatang mempertemukan delapan tim terbaik dari 4 kloter untuk bersaing meraih gelar juara Piala Menpora Esports 2020 Axis.
Kepala Bidang Olahraga Prestasi Internasional Kemenpora, Jenal Aripin mengatakan bahwa esports layaknya cabang olahraga lainnya, untuk mencetak atlet berprestasi harus ditekuni dengan baik dan berlatih disiplin sejak usia muda.
“Anak-anak muda yang menekuni esports, sama seperti bidang-bidang lainnya, harus punya keseimbangan. Peran orang tua dan sekolah juga sangat penting. Harus dinamis bagaimana mengarahkan ke hal-hal yang positif, lalu pertegas regulasi dalam lingkup rumah dan sekolah,” ungkap Jenal.
Sementara itu, menurut psikolog klinis Ghea Amalia Arphandy, orang tua dan sekolah yang merupakan ekosistem tumbuh kembang anak menjadi kunci untuk memaksimalkan dampak positif dan memutus dampak buruk bermain game.
“Peran keluarga sangat penting membentuk anak. Orang tua harus membaca dan menyelami seperti apa hobi dan permainan anaknya, sehingga memahami bagaimana menerapkan aturan yang kira-kira tepat bagi anak,” jelasnya.
Comment