Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 13 September 2020 |
KalbarOnline.com – Atlet pelatnas PBSI bakal vakum turnamen lebih lama lagi. Sebab, Indonesia telah memutuskan mundur dari Piala Thomas & Uber serta Denmark Open 2020 I dan II.
Selain itu, mereka belum memastikan apakah akan tetap mengikuti Asia Open 2020 I dan II atau tidak.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti menyatakan, keputusan tersebut diambil karena berbagai pertimbangan. Dia menampik bahwa atlet dan ofisial Indonesia di-banned oleh pemerintah Denmark.
Karena kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat, beberapa negara memang melarang WNI untuk masuk. Namun, kontingen Indonesia mendapat dispensasi dari BWF karena turnamen tersebut bersifat undangan.
’’Tapi, kami berpikir panjang. Tidak ada jaminan dari BWF jika ada yang terpapar bagaimana tanggung jawabnya. Apakah ikut BWF, penyelenggara, atau negara yang bersangkutan. Belum ada jawaban dan belum ada protokol soal itu,’’ kata Susy.
Susy menambahkan, meski mundur dari Denmark Open 2020, Indonesia tetap bisa tampil pada World Tour Finals nanti. Selain Piala Thomas & Uber dan Denmark Open, tahun ini BWF menyisakan dua agenda lagi. Yakni, Asia Open 2020 pada 10–22 November dan World Tour Finals pada 25–29 November.
’’Mungkin hanya kehilangan poin saja. Tidak sampai didiskualifikasi dari World Tour Finals 2020. Ini pertimbangan kami karena keselamatan dan kesehatan yang utama’’ jelasnya.
Dengan berbagai macam penundaan dan pembatalan pertandingan, PBSI pun memiliki opsi untuk mengosongkan jadwal hingga akhir tahun. Artinya, mereka bisa saja vakum pada turnamen sepanjang sisa 2020 ini.
’’Kemungkinan bisa saja itu terjadi. Misal kalau jadi atlet, dengan kondisi begini, apakah masih mau berangkat? Saya rasa tidak. Kami melihat secara luas tentang risiko yang terjadi,’’ tuturnya.
Lalu, apa yang akan dilakukan PBSI selanjutnya? Meski tanpa turnamen internasional, mereka tetap bisa berkegiatan di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta.
Mereka sudah menggelar home tournament dan Thomas dan Uber Cup Simulation. Selanjutnya, mereka bisa saja menggelar turnamen internal. Yang masih dalam tahap perundingan adalah simulasi Piala Sudirman.
’’Dengan banyak yang mundur, kami berharap BWF lebih bijak dan tidak memaksakan diri. Karena tugas kami kan tidak hanya untuk Thomas dan Uber saja,’’ imbuh Susy.
KalbarOnline.com – Atlet pelatnas PBSI bakal vakum turnamen lebih lama lagi. Sebab, Indonesia telah memutuskan mundur dari Piala Thomas & Uber serta Denmark Open 2020 I dan II.
Selain itu, mereka belum memastikan apakah akan tetap mengikuti Asia Open 2020 I dan II atau tidak.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti menyatakan, keputusan tersebut diambil karena berbagai pertimbangan. Dia menampik bahwa atlet dan ofisial Indonesia di-banned oleh pemerintah Denmark.
Karena kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat, beberapa negara memang melarang WNI untuk masuk. Namun, kontingen Indonesia mendapat dispensasi dari BWF karena turnamen tersebut bersifat undangan.
’’Tapi, kami berpikir panjang. Tidak ada jaminan dari BWF jika ada yang terpapar bagaimana tanggung jawabnya. Apakah ikut BWF, penyelenggara, atau negara yang bersangkutan. Belum ada jawaban dan belum ada protokol soal itu,’’ kata Susy.
Susy menambahkan, meski mundur dari Denmark Open 2020, Indonesia tetap bisa tampil pada World Tour Finals nanti. Selain Piala Thomas & Uber dan Denmark Open, tahun ini BWF menyisakan dua agenda lagi. Yakni, Asia Open 2020 pada 10–22 November dan World Tour Finals pada 25–29 November.
’’Mungkin hanya kehilangan poin saja. Tidak sampai didiskualifikasi dari World Tour Finals 2020. Ini pertimbangan kami karena keselamatan dan kesehatan yang utama’’ jelasnya.
Dengan berbagai macam penundaan dan pembatalan pertandingan, PBSI pun memiliki opsi untuk mengosongkan jadwal hingga akhir tahun. Artinya, mereka bisa saja vakum pada turnamen sepanjang sisa 2020 ini.
’’Kemungkinan bisa saja itu terjadi. Misal kalau jadi atlet, dengan kondisi begini, apakah masih mau berangkat? Saya rasa tidak. Kami melihat secara luas tentang risiko yang terjadi,’’ tuturnya.
Lalu, apa yang akan dilakukan PBSI selanjutnya? Meski tanpa turnamen internasional, mereka tetap bisa berkegiatan di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta.
Mereka sudah menggelar home tournament dan Thomas dan Uber Cup Simulation. Selanjutnya, mereka bisa saja menggelar turnamen internal. Yang masih dalam tahap perundingan adalah simulasi Piala Sudirman.
’’Dengan banyak yang mundur, kami berharap BWF lebih bijak dan tidak memaksakan diri. Karena tugas kami kan tidak hanya untuk Thomas dan Uber saja,’’ imbuh Susy.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini