Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 15 Januari 2021 |
KalbarOnline.com-Pertandingan ganda campuran pada perempat final Yonex Thailand Open 2020 di Impact Arena, Bangkok, hari ini (15/1), berjalan dengan sangat seru.
Ganda nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memang berhasil mengalahkan pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje dalam dua game.
Tetapi skor yang menunjukkan angka 21-19 dan 22-20 jelas menjadi refleksi bahwa pertandingan itu berjalan dengan sangat keras dan ketat.
Baca Juga: Lepas dari Kondisi Sangat Kritis, Praveen/Melati Raih Tiket Semifinal
Pada game pertama, misalnya, Christiansen/Boje berhasil memimpin dua angka dalam posisi 19-17. Tetapi mereka kehilangan momentum kemenangan.
Praveen/Melati berhasil mencetak empat angka beruntun dan mengambil game pembuka dalam situasi 21-19. Dua angka terakhir terjadi karena kesalahan sendiri: pengembalian Boje selalu menyangkut di net.
Di game kedua, kondisi juga hampir sama. Christiansen/Boje berhasil unggul 19-18. Tetapi justru Praveen/Melati yang mencapai match point lebih dulu dan akhirnya menang dengan skor 22-20.
Tidak heran, setelah pertandingan, Christiansen mengaku kesal dengan permaiannya sendiri. “Kami layak mendapatkan setidaknya satu game,” keluh Christiansen dikutip dari situs resmi BWF.
“Pada game pertama, kami mampu unggul tiga sampai empat poin, tetapi mereka bisa mengambil banyak poin dengan mudah karena servis. Jadi, bahkan, ketika kami memimpin, rasanya mereka memang sangat dekat,” imbuh pemain berusia 26 tahun itu.
Christiansen menambahkan bahwa mereka agak tidak beruntung. Praveen/Melati, imbuhnya, menang karena faktor pengalaman. Oleh karena itulah mereka bisa menutup pertandingan dengan skor yang sangat ketat dalam dua game.
“Kuncinya adalah adalah bagaimana kami bisa mengatur situasi servis dengan baik. Sebab, ketika reli, kami mungkin berada dalam situasi 50-50 atau bahkan sedikit lebih unggul. Tetapi situasi servis itulah yang membuat perbedaan,” kata Christiansen.
Pada semifinal, Praveen/Melati akan berhadapan dengan pemenang duel Eropa. Yakni ketika pasangan Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich bertarung dengan ganda Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.
“Kami bahagia bisa mencapai semifinal. Kami memang tetap tenang dan terus berjuang sehingga bisa menang hari ini,” ujar Melati dikutip dari situs resmi BWF.
“Untuk memenangkan pertandingan hari ini, kami konsisten melakukan komunikasi yang baik dan terus fokus di lapangan. Kami sangat, sangat bahagia. Kami akan bersiap untuk pertandingan besok dan kami tahu bahwa kami akan menghadapi lawan yang tangguh di semifinal,” timpal Praveen.
Kemenangan hari ini membuat rekor head-to-head Praveen/Melati atas Christiansen/Boje menjadi 2-0. Pertemuan pertama kedua pasangan terjadi pada babak kedua French Open 2020. Ketika itu, Praveen/Melati juga menang tidak mudah. Mereka bermain sampai rubber game dengan skor 19-21, 21-15, dan 21-13.
KalbarOnline.com-Pertandingan ganda campuran pada perempat final Yonex Thailand Open 2020 di Impact Arena, Bangkok, hari ini (15/1), berjalan dengan sangat seru.
Ganda nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memang berhasil mengalahkan pasangan Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje dalam dua game.
Tetapi skor yang menunjukkan angka 21-19 dan 22-20 jelas menjadi refleksi bahwa pertandingan itu berjalan dengan sangat keras dan ketat.
Baca Juga: Lepas dari Kondisi Sangat Kritis, Praveen/Melati Raih Tiket Semifinal
Pada game pertama, misalnya, Christiansen/Boje berhasil memimpin dua angka dalam posisi 19-17. Tetapi mereka kehilangan momentum kemenangan.
Praveen/Melati berhasil mencetak empat angka beruntun dan mengambil game pembuka dalam situasi 21-19. Dua angka terakhir terjadi karena kesalahan sendiri: pengembalian Boje selalu menyangkut di net.
Di game kedua, kondisi juga hampir sama. Christiansen/Boje berhasil unggul 19-18. Tetapi justru Praveen/Melati yang mencapai match point lebih dulu dan akhirnya menang dengan skor 22-20.
Tidak heran, setelah pertandingan, Christiansen mengaku kesal dengan permaiannya sendiri. “Kami layak mendapatkan setidaknya satu game,” keluh Christiansen dikutip dari situs resmi BWF.
“Pada game pertama, kami mampu unggul tiga sampai empat poin, tetapi mereka bisa mengambil banyak poin dengan mudah karena servis. Jadi, bahkan, ketika kami memimpin, rasanya mereka memang sangat dekat,” imbuh pemain berusia 26 tahun itu.
Christiansen menambahkan bahwa mereka agak tidak beruntung. Praveen/Melati, imbuhnya, menang karena faktor pengalaman. Oleh karena itulah mereka bisa menutup pertandingan dengan skor yang sangat ketat dalam dua game.
“Kuncinya adalah adalah bagaimana kami bisa mengatur situasi servis dengan baik. Sebab, ketika reli, kami mungkin berada dalam situasi 50-50 atau bahkan sedikit lebih unggul. Tetapi situasi servis itulah yang membuat perbedaan,” kata Christiansen.
Pada semifinal, Praveen/Melati akan berhadapan dengan pemenang duel Eropa. Yakni ketika pasangan Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich bertarung dengan ganda Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue.
“Kami bahagia bisa mencapai semifinal. Kami memang tetap tenang dan terus berjuang sehingga bisa menang hari ini,” ujar Melati dikutip dari situs resmi BWF.
“Untuk memenangkan pertandingan hari ini, kami konsisten melakukan komunikasi yang baik dan terus fokus di lapangan. Kami sangat, sangat bahagia. Kami akan bersiap untuk pertandingan besok dan kami tahu bahwa kami akan menghadapi lawan yang tangguh di semifinal,” timpal Praveen.
Kemenangan hari ini membuat rekor head-to-head Praveen/Melati atas Christiansen/Boje menjadi 2-0. Pertemuan pertama kedua pasangan terjadi pada babak kedua French Open 2020. Ketika itu, Praveen/Melati juga menang tidak mudah. Mereka bermain sampai rubber game dengan skor 19-21, 21-15, dan 21-13.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini