KalbarOnline.com – Selama 100 hari masa jabatan Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna, ternyata semuanya belum sempurna.
Salah satunya terkait dengan promosi dan degradasi atlet pelatnas 2021. Hingga kini PBSI belum mengumumkan nama-nama yang tercoret atau yang masuk.
Dalam webinar yang diadakan SIWO PWI Pusat (4/2), Kabidbinpres PP PBSI Rionny Mainaky angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa proses promosi dan degradasi tetap berjalan. Biasanya PBSI sudah mengumumkan nama-nama tersebut pada Desember atau saat awal tahun.
”Memang ada kendala tertentu. Tetapi, pada intinya, yang baik (pemain, Red) saat ini tidak akan kena degradasi. Sebentar lagi mungkin ada panggilan lagi,” kata Rionny.
Kendala yang dimaksud berkaitan dengan musim 2020 yang tidak berjalan sesuai rencana. Pasalnya, banyak turnamen yang dibatalkan. Hal itu membuat penilaian atlet, yang juga dilihat dari aspek prestasi, tidak bisa dijalankan.
Memasuki Februari, Rionny belum bisa memastikan kapan akan merilis nama-nama itu. ”Secepatnya. Saya baru pulang (dari Thailand). Tetapi, (daftar nama) sudah ada. Jangan khawatir, mudah-mudahan kami tidak membuang pemain-pemain yang bagus,” katanya.
Selain soal promosi dan degradasi, Agung menjelaskan soal sponsor Indonesia Open 2021. Setelah anak perusahaan Djarum tidak memegang sponsor event itu, masih belum ada nama yang menggantikan.
”Saya tidak pernah mengatakan ada satu kelompok yang diganti. Yang kami ganti adalah pendekatan. Bukan lagi pola charity, melainkan corporate branding,” jelas Agung.
Soal sponsor Indonesia Open 2021, Agung belum menyebut nama. Namun, dia mengaku sudah ada beberapa BUMN dan perusahaan swasta lain yang berkomunikasi dengannya terkait hal itu.
Namun, Agung belum bisa mengambil langkah lebih jauh. Sebab, dia terlebih dahulu membentuk komite eksekutif yang akan mengurus soal sponsor.
Yang lebih ditekankan Agung adalah penyelenggaraan event itu sendiri. Di tengah pandemi seperti ini, menurut dia, cukup sulit bisa menggelar event dengan melibatkan penonton.
”Mengenai masalah sponsor, tak ada masalah. Artinya, Djarum sendiri diberi ruang untuk partisipasi. Tapi, yang lain juga cukup banyak masuk list. Nanti setelah dilantik dalam waktu dekat,” imbuh ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut.
Comment