KalbarOnline.com-Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dipastikan bakal dipimpin oleh ketua umum baru.
Setelah Wiranto yang menjabat Ketum PP PBSI periode 2016-2020 tak mencalonkan kembali, ada dua bakal calon yang siap bertarung menggantikan posisi mantan Menkopolhukam itu.
Pertama adalah Ketua Pengprov Banten Ari Wibowo. Kedua adalah Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna. Kini, kedua nama tersebut sedang digodok di tim penjaringan.
Jika lolos dari persyaratan yang telah ditetapkan, keduanya akan bertarung dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang berlangsung di Hotel JHL, Serpong, Tangerang, pada 5-6 November.
- Baca Juga: KO Brutal Lawan di Ronde 7, Sang Monster KO Jepang Tetap Juara Dunia
Legenda bulu tangkis Indonesia Hariyanto Arbi memiliki empat poin dan saran yang harus dimiliki calon ketua umum yang baru. Pertama, siapapun calonnya nanti diharapkan bisa terus membawa kejayaan bulu tangkis di Indonesia.
Poin pertama tersebut selaras dengan poin kedua. Yakni, wajib mempertahankan tradisi emas Olimpiade untuk Indonesia.
Ya, sejauh ini, bulu tangkis merupakan satu-satunya cabang olahraga di Indonesia yang sukses menyumbangkan emas Olimpiade. Terakhir dipersembahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada nomor ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tradisi emas memang menjadi harga mati. Skuad Merah Putih pernah gagal memboyong medali emas pada Olimpiade London 2012. Bahkan para pemain Indonesia juga gagal mempersembahkan medali setelah Tontowi/Liliyana kalah di perebutan perunggu atas pasangan Denmark, Joachim Fischer/Christinna Pedersen.
Sementara, poin ketiga yang ditekankan Hari, panggilannya, adalah soal komunikasi dengan seluruh stakeholder. Terutama klub. “Calon ketua harus komunikasi yang teratur ke klub. Karena klub sebagai penyumbang atlet dan pelatih ke pelatnas,” kata juara dunia 1995 itu kepada Jawa Pos (29/10).
Pada poin keempat, pria yang mendapatkan julukan Smash 100 Watt itu berharap klub bisa memiliki suara untuk pemilihan ketua umum. Saat ini, memang hanya pengurus provinsi (pengprov) yang berhak memberikan suara untuk calon.
Hari beralasan bahwa peran klub sangat besar bagi perkembangan bulu tangkis di Indonesia. “Karena selama ini yang biayai pemain dari kecil pemula sampai masuk pelatnas adalah klub. Dan biayanya tidak sedikit. Jadi sudah sepantasnya klub juga mempunyai hak suara,” ucap juara All England 1993 dan 1994 tersebut.
Saat pegembalian formulir dukungan ke tim penjaringan, tim Agung mengklaim mendaftarkan 29 suara. Sedangkan, Ari hanya mendaftarkan 10 suara. Kendati lebih sedikit, Hari lebih condong untuk mendukung Ari. Hari beralasan, Ari selama ini dikenal membina klub Ardes Tangerang.
Selain itu, Ari juga memiliki waktu yang lebih banyak ketimbang Agung yang menjabat sebagai Ketua BPK. Namun, di sisi lain, Agung memiliki keunggulan secara pengalaman dalam mengelola organisasi. Jabatannya sebagai Ketua BPK juga bisa menjadi daya tarik bagi para sponsor untuk bergabung dalam mendukung program PP PBSI.
Comment