KalbarOnline.com-Belakangan, juara dunia kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov sering dibandingkan dengan salah seorang legenda tinju terbesar dalam sejarah, Muhammad Ali.
Khabib sendiri menolak perbandingan dengan Ali. “Saya kira, membandingkan saya dengan Ali mungkin adalah perbandingan yang salah,” kata Khabib sebagaimana dilansir Bjpenn.
“Hanya jika kita berbicara fakta bahwa kami adalah sama-sama juara dan Muslim, kami bisa dibandingkan. Tapi semua hal yang kami lakukan di luar ring, saya kira itu tidak bisa dibandingkan,” tambah petarung kelahiran Dagestan, Rusia tersebut.
- Baca Juga: Sikutan Brutal Alistair Overeem Menghabisi Lawannya pada Detik ke-26
“Jelas, pada saat dia menjadi juara, dia adalah….pria dari ras yang berbeda. Dan pada waktu itu di Amerika, orang kulit hitam diperlakukan dengan sangat buruk. Dan berdasarkan ceritanya, dia bahkan tidak dilayani ketika masuk ke restoran. Dia membuang medalinya (emas Olimpiade). Dia membawa dirinya sesuai dengan ras dan bagaimana dia diperlakukan. Jadi, untuk fakta itu, kami tidak bisa dibandingkan,” tambahnya.
“Agar saya dan Ali bisa dibandingkan, saya harus berada dalam masa yang sama dan menjadi orang kulit hitam. Juga menjadi seorang juara. Setelah itu, baru bisa dilihat bagaimana saya menghadapi situasi seperti itu. Jadi, dalam kasus sekarang, saya dan Ali tidak bisa dikomparasikan,” imbuh Khabib.
Khabib adalah salah seorang petarung UFC yang paling dahsyat saat ini. Dia adalah juara kelas ringan dengan rekor tidak terkalahkan. Dalam 28 pertarungan, Khabib mencatat rekor sempurna yakni 28-0.
Bulan depan, Khabib akan kembali ke oktagon untuk mempertahankan gelarnya. Dia akan menghadapi juara dunia interim kelas ringan Justin Gaethje pada ajang UFC 254, 25 Oktober 2020.
Gaethje berhak menantang Khabib setelah dia menang TKO pada ronde kelima melawan Tony Ferguson. Hasil itu adalah kejutan besar. Sebab, sebelum pertarungan, Ferguson adalah unggulan dan digadang-gadang untuk menjadi penantang berat bagi Khabib.
Comment