Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 19 September 2020 |
KalbarOnline.com – Niat Amerika Serikat untuk terus berkonflik dengan Tiongkok tidak main-main. Bukannya memberi sinyal untuk berdamai, justru Senat dari Partai Demokrat mengumumkan rencana mempersiapkan dana fantastis sebesar USD 350 miliar untuk konflik dengan Tiongkok.
Kongres AS mempertahankan sikap keras terhadap Tiongkok. Lewat Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disebut America LEADS Act, muncul ketika hubungan AS-Tiongkok berada ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Di satu sisi, Senat Partai Republik merilis undang-undang mereka sendiri untuk menghadapi Tiongkok pada Juli lalu. Dalam ringkasan yang dirilis pada Kamis (18/9) lalu, Demokrat mengatakan RUU mereka bermaksud untuk memperkuat rantai pasokan medis AS, mendukung teknologi baru seperti 5G dan kecerdasan buatan, dan melawan persaingan ekonomi terhadap Tiongkok. Itu termasuk pencurian kekayaan intelektual, dumping, dan manipulasi mata uang.
“RUU itu juga mencakup persyaratan transparansi untuk menargetkan kampanye pendidikan dan pengaruh Tiongkok di AS,” kata Senator Demokrat, Bob Menendez, seperti dilansir dari Korea Times.
Pada sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dibahas agenda yang difokuskan untuk “melawan” Tiongkok. Kali ini Demokrat dan Republik kompak demi melawan Tiongkok. Ketua Sidang, James Risch, seorang Republikan dari Idaho, mengatakan dia berharap RUU baru dari Demokrat dapat digabungkan dengan undang-undang partainya yang diperkenalkan pada Juli.
“Saya berharap kami bisa menyatukan semuanya menjadi satu RUU yang bisa kami semua dukung,” katanya.
Bob Menendez membuat komentar serupa dalam sambutannya. “Saya senang mendengar ada RUU ini yang diperkenalkan oleh minoritas,” kata Risch. “Ini masalah Amerika. Ini bukan masalah partisan,” tambahnya.
RUU itu, pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Dan mendapat dukungan dari Senator New York Charles Schumer.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Niat Amerika Serikat untuk terus berkonflik dengan Tiongkok tidak main-main. Bukannya memberi sinyal untuk berdamai, justru Senat dari Partai Demokrat mengumumkan rencana mempersiapkan dana fantastis sebesar USD 350 miliar untuk konflik dengan Tiongkok.
Kongres AS mempertahankan sikap keras terhadap Tiongkok. Lewat Rancangan Undang-Undang (RUU) yang disebut America LEADS Act, muncul ketika hubungan AS-Tiongkok berada ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Di satu sisi, Senat Partai Republik merilis undang-undang mereka sendiri untuk menghadapi Tiongkok pada Juli lalu. Dalam ringkasan yang dirilis pada Kamis (18/9) lalu, Demokrat mengatakan RUU mereka bermaksud untuk memperkuat rantai pasokan medis AS, mendukung teknologi baru seperti 5G dan kecerdasan buatan, dan melawan persaingan ekonomi terhadap Tiongkok. Itu termasuk pencurian kekayaan intelektual, dumping, dan manipulasi mata uang.
“RUU itu juga mencakup persyaratan transparansi untuk menargetkan kampanye pendidikan dan pengaruh Tiongkok di AS,” kata Senator Demokrat, Bob Menendez, seperti dilansir dari Korea Times.
Pada sidang Komite Hubungan Luar Negeri Senat, dibahas agenda yang difokuskan untuk “melawan” Tiongkok. Kali ini Demokrat dan Republik kompak demi melawan Tiongkok. Ketua Sidang, James Risch, seorang Republikan dari Idaho, mengatakan dia berharap RUU baru dari Demokrat dapat digabungkan dengan undang-undang partainya yang diperkenalkan pada Juli.
“Saya berharap kami bisa menyatukan semuanya menjadi satu RUU yang bisa kami semua dukung,” katanya.
Bob Menendez membuat komentar serupa dalam sambutannya. “Saya senang mendengar ada RUU ini yang diperkenalkan oleh minoritas,” kata Risch. “Ini masalah Amerika. Ini bukan masalah partisan,” tambahnya.
RUU itu, pertama kali dilaporkan oleh The New York Times. Dan mendapat dukungan dari Senator New York Charles Schumer.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini