KalbarOnline.com – Panitia grand slam Prancis Terbuka ingin menghadirkan fans selama turnamen. Keinginan tersebut mendapat respons dari pemerintah Prancis. Namun, meski memberi lampu hijau, pemerintah Prancis memberlakukan aturan sangat ketat.
Panitia berharap bisa mendatangkan maksimal 5.000 penonton per hari ke kompleks Roland Garros selama pergelaran Prancis Terbuka (21 September–11 Oktober).
Namun, keinginan itu ditolak. Pemerintah Prancis hanya memperbolehkan 1.000 penonton per hari untuk hadir secara langsung ke lokasi tersebut.
”Kami menerapkan aturan yang sama untuk semua acara. Termasuk Roland Garros. Sudah diputuskan. Bukan 5.000 penonton, melainkan 1.000 penonton per hari,” ujar Perdana Menteri Prancis Jean Castex dilansir AFP.
Castex meminta aturan itu benar-benar dipatuhi Federasi Tenis Prancis (FFT) selaku penanggung jawab acara. Apalagi, lokasi Prancis Terbuka saat ini ditandai sebagai salah satu zona merah di Prancis. Artinya, lokasi tersebut bisa menjadi salah satu titik peningkatan sebaran Covid-19.
Ketua Prancis Terbuka Guy Forget kecewa dengan keputusan tersebut. Sampai saat ini, dia berharap panitia diperbolehkan mendatangkan 5.000 penonton. Bukan hanya 1.000 penonton.
”Lokasi acara kami itu seluas 12 hektare. Sama dengan 15 lapangan sepak bola. Outdoor lagi. Setiap orang juga akan memakai masker. Termasuk ball boy sampai wasit. Sebanyak 5.000 penonton saja sudah sangat sedikit,” tegas Forget.
Comment