Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 02 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Sebelas tahun lalu, tepatnya 2 Oktober 2009, UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya lisan dan nonbendawi. Untuk itu, 2 Oktober dijadikan sebagai Hari Batik Nasional.
Bertepatan dengan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pun menyampaikan ucapan selamat Hari Batik Nasional kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Selamat merayakan Hari Batik Nasional pada seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya dalam akun Instagram @kemdikbud.ri yang dikutip KalbarOnline.com, Jumat (2/10).
Dia mengatakan bahwa batik bukan hanya selembar kain bermotif dan bukan hanya buah karya dan hasil ketekunan. Namun, di dalamnya terkandung makna filosofis kehidupan rakyat Indonesia.
“Mulai dari lahir hingga kembali ke hadirat tuhan, mulai dari pengaruh alam sekitar dan pengaruh zaman. Batik diturunkan dari generasi ke generasi melalui pemaknaan simbol, warna dan corak kehidupan,” jelasnya.
Warisan ini juga menuangkan kreativitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia yang tidak lekang oleh waktu. “Sudah sepatutnya kita menjaga warisan budaya ini,” ucapnya.
Terakhir, Nadiem pun mengaku bangga atas batik yang dijadikan warisan dunia. Suatu hal yang luar biasa bahwa budaya Indonesia dijadikan warisan.
“Sangat bangga dengan tradisi batik Indonesia yang sudah mendunia. Bukan hanya keindahan rupa dan kerajinan dari zaman leluhur, pola-pola batik tulis menjadi suatu cerita, suatu cermin sejarah dan budaya kita. Keterampilan dan dongeng visual yang turun tenurun melintasi generasi. Selamat Hari Batik Nasional,” terang dia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Sebelas tahun lalu, tepatnya 2 Oktober 2009, UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya lisan dan nonbendawi. Untuk itu, 2 Oktober dijadikan sebagai Hari Batik Nasional.
Bertepatan dengan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim pun menyampaikan ucapan selamat Hari Batik Nasional kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Selamat merayakan Hari Batik Nasional pada seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya dalam akun Instagram @kemdikbud.ri yang dikutip KalbarOnline.com, Jumat (2/10).
Dia mengatakan bahwa batik bukan hanya selembar kain bermotif dan bukan hanya buah karya dan hasil ketekunan. Namun, di dalamnya terkandung makna filosofis kehidupan rakyat Indonesia.
“Mulai dari lahir hingga kembali ke hadirat tuhan, mulai dari pengaruh alam sekitar dan pengaruh zaman. Batik diturunkan dari generasi ke generasi melalui pemaknaan simbol, warna dan corak kehidupan,” jelasnya.
Warisan ini juga menuangkan kreativitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia yang tidak lekang oleh waktu. “Sudah sepatutnya kita menjaga warisan budaya ini,” ucapnya.
Terakhir, Nadiem pun mengaku bangga atas batik yang dijadikan warisan dunia. Suatu hal yang luar biasa bahwa budaya Indonesia dijadikan warisan.
“Sangat bangga dengan tradisi batik Indonesia yang sudah mendunia. Bukan hanya keindahan rupa dan kerajinan dari zaman leluhur, pola-pola batik tulis menjadi suatu cerita, suatu cermin sejarah dan budaya kita. Keterampilan dan dongeng visual yang turun tenurun melintasi generasi. Selamat Hari Batik Nasional,” terang dia. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini