KalbarOnline.com – Wakil Ketua MPR Dr. H. Syariefuddin Hasan, MM, MBA mengajak para seniman di seluruh Indonesia untuk menjadi pelopor pengamalan Empat Pilar yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika secara benar dan konsisten.
Ini sangat penting, sebab para seniman adalah penjaga budaya bangsa yang dalam praktek kesehariannya sudah sangat terbiasa dengan nilai-nilai Empat Pilar. Seperti menghormati keberagaman dan saling menghargai satu sama lain. Para seniman juga sangat kental nasionalismenya, karena di era modern sekarang masih konsisten menjaga budaya daerahnya masing-masing.
“Hal baik tersebut harus ditularkan kepada masyarakat luas. Makanya, peran mereka menjadi pelopor pengamalan Empat Pilar menurut saya sangat luarbiasa,” katanya, saat membuka acara secara resmi Pegelaran Seni Budaya (PSB) dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR melalui penampilan tradisi Cianjuran ‘Ngaos, Mamaos, Maenpo’, di aula Gedung Kesenian Cianjur, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (3/10/2020).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah, SE, MM, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga dan Layanan Informasi MPR Budi Muliawan, SH, MH, Ketua Paguyuban Seniman Tradisional Kabupaten Cianjur Ook Mubarok serta masyarakat perwakilan beberapa komunitas dan sanggar seni di Cianjur antara lain, Klaci, Sekar Panghegar dan Purwakanti.
Pimpinan MPR dari partai Demokrat ini menegaskan, jika seluruh rakyat Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga apa yang ada dalam Empat Pilar tersebut, maka itu akan menjadi satu kekuatan untuk bersama-sama membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Bahkan, bukan tidak mungkin dalam waktu yang tidak lama atau lepas 100 tahun Indonesia merdeka, Republik ini akan menjadi salah satu negara maju di dunia.
“Saya meyakini itu. Dan saya percaya masyarakat Cianjur bersama-sama masyarakat daerah lainnya akan memberikan kontribusi yang signifikan kepada kemajuan bangsa di masa depan itu. Khusus untuk para seniman Cianjur, saya apresiasi dan mendukung kegiatan pelestarian budaya yang terus dijaga. Semoga eksistensi budaya Cianjur akan lebih cemerlang,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas Setjen MPR Siti Fauziah menyampaikan bahwa
penyelenggaraan Pagelaran Seni Budaya (PSB) yang mengikuti protokol kesehatan ketat di masa pandemi Covid-19 ini adalah salah satu metode penyampaian Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan merupakan metode penyampaian yang efektif. Selain itu, juga dimaksudkan untuk menjaga budaya daerah yang sangat beragam agar tidak punah.
Dipilihnya seni dan budaya Ngaos, Mamaos, Maenpo ini, lanjut Siti Fauziah, karena merupakan tradisi luhur bahkan sudah sangat lekat dengan masyarakat Cianjur. Tradisi budaya ini juga sangat pas dengan Empat Pilar MPR.
“Pelestarian budaya daerah sangat penting untuk rakyat terutama generasi muda bangsa. Saya berterima kasih kepada Bapak Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan ditengah kesibukannya menyempatkan hadir dan mengapresiasi budaya daerah,” katanya.
MPR, lanjut Siti Fauziah, berharap agar kesenian Cianjur ini terus dikembangkan dengan baik. Sebab, dalam seni budaya daerah bukan hanya hiburan semata. Tetapi, di dalamnya ada tuntunan serta nilai-nilai yang kemudian bisa menjadi teladan untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Pagelaran Seni Budaya kemudian berlangsung lancar. Di awali dengan pertunjukan seni suara yang
membawakan lagu tatar Sunda, dilanjut dengan pertunjukan bela diri atau pencak silat khas Cianjur. Yang lebih menarik perhatian penonton adalah pertunjukan lawak daerah dibawakan Cacu, Sarip dan Iwan dari sanggar Sekar Panghegar. Lawakan segar trio ini sanggup memancing tawa pengunjung. Sesekali mereka menyelipkan pesan Empat Pilar di tengah-tengah pertunjukan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment