10 Daerah di Kalbar Masuk Zona Kuning Penyebaran Covid-19, Singkawang Zona Oranye

10 Daerah di Kalbar Masuk Zona Kuning Penyebaran Covid-19

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengumumkan perkembangan terkini kasus Covid-19 di provinsi yang dipimpinnya itu. Di mana, terdapat tiga daerah yang berada di zona hijau alias daerah yang tak tercatat kasus positif Covid-19 di antaranya Sekadau, Sanggau dan Kayong Utara. Midji meminta tiga daerah ini untuk terus berupaya mengendalikan Covid-19 di daerah masing-masing dengan terus melaksanakan tracing dan testing. Hal ini disampaikan Midji saat diwawancarai wartawan di Pontianak, Selasa (6/10/2020).

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Saya minta seperti Sekadau, Sanggau, Kayong Utara pertahankan zona hijau, tapi tetap kirim swab supaya zona hijau betul-betul bisa kita pertahankan. Zona hijau bukan berarti tidak bisa berubah,” ingatnya.

Selain itu juga, terdapat 10 daerah yang berada di zona kuning atau daerah dengan resiko penularan rendah di antaranya Ketapang, Bengkayang, Sambas, Mempawah, Kapuas Hulu, Landak, Melawi, Kubu Raya, Sintang dan Pontianak.

“Zona kuning harus terus berupaya bagaimana bisa menjadi zona hijau,” ujarnya.

Otomatis hanya tersisa satu daerah yang berada di zona oranye atau daerah dengan resiko penularan sedang yakni Singkawang. Kepada daerah ini, Midji meminta pemerintah daerah setempat terus berupaya agar keluar dari zona oranye agar tak masuk ke zona merah atau daerah dengan resiko penularan tinggi.

“Zona oranye harus keluar dari zona itu agar jangan sampai jadi zona merah. Kenapa kita terus update ini, karena kita ingin Covid-19 di Kalbar ini bisa kita kendalikan,” tukasnya.

Seperti diketahui bahwa sampai tanggal 5 Oktober 2020 kemarin, tercatat ada sebanyak 1.044 kasus, di mana 866 di antaranya dinyatakan sembuh atau sekitar 82,95 persen dan sembilan kasus meninggal.

Baca Juga :  Mantan Loper Koran Bakal Jadi Orang Nomor Satu di Kalbar

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson kembali mengingatkan agar masyarakat Kalbar tak meremehkan Covid-19. Pasalnya, kata Harisson, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar baik kasus asimtomatik (tanpa gejala) atau bergejala sedang sampai berat yang dirawat di rumah sakit mengalami peningkatan.

“Saya harapkan masyarakat jangan remehkan penyakit Covid-19,” harapnya.

Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan dalam rangka menghindari resiko tertular Covid-19.

“Masyarakat diharapkan terus memakai masker, kalau masker tiga fly itu diharapkan 2-4 jam itu sudah diganti. Kemudian sering melakukan cuci tangan terutama sebelum menyentuh wajah dan menjaga jarak satu sama lain, kita harus menghindari kerumunan. Anggaplah orang lain itu sudah tertular, sehingga kita benar-benar harus menjaga jarak dari orang lain, supaya kita tidak tertular dari Covid-19,” tandasnya.

Kalbar tambah Laboratorium Pemeriksaan Swab

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tengah menyiapkan Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai tempat pemeriksaan sampel swab. Hal ini dilakukan lantaran sampel swab yang akan diperiksakan membludak. Pasalnya dua alat PCR milik Pemprov Kalbar yang kini beroperasi di Laboratorium Universitas Tanjungpura hanya mampu memeriksakan 500-700 sampel swab perharinya.

Dijadikannya Labkesda Provinsi Kalbar sebagai tempat pemeriksaan swab baru ini dalam rangka upaya Pemprov Kalbar mempercepat pemeriksaan sampel swab yang dikirim pemerintah kabupaten/kota maupun yang menjadi kebutuhan pemeriksaan bagi rumah sakit. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson usai meninjau persiapan Labkesda Provinsi Kalbar, Senin (5/10/2020).

“Jadi untuk mempercepat pemeriksaan sampel swab yang dikirim oleh kabupaten/kota maupun yang memang kebutuhan pemeriksaan rumah sakit, Dinkes Provinsi sedang menyiapkan Labkesda Provinsi (tempat pemeriksaan sampel swab tambahan.red),” ujar Harisson.

Baca Juga :  Sekda Ketapang Bertemu Pj Gubernur Kalbar, Lakukan Rakor dan Konsultasi PKN

Dijelaskan Harisson, Labkesda Provinsi Kalbar sendiri sebenarnya sudah menyiapkan alat-alat pemeriksaan hanya saja masih menunggu kedatangan alat PCR yang sudah dipesan. Diketahui bahwa, Labkesda Provinsi Kalbar nantinya akan dilengkapi dengan dua alat PCR sehingga akan menambah kapasitas pemeriksaan sampel swab di Kalbar.

“Alat PCR ini minggu depan sudah kita datangkan, ada dua alat PCR, sehingga nanti akan ada tambahan 500-700 sampel perhari seperti yang dilakukan oleh Universitas Tanjungpura. Hari ini memang saya meninjau untuk melihat kesiapannya, termasuk ada beberapa kekurangan yang dalam beberapa hari ini akan kita penuhi,” tukasnya.

Untuk gedung Labkesda sendiri, dijelaskan Harisson, pihaknya menyiapkan sebanyak dua gedung yakni gedung permanen dan gedung sementara.

“Kita siapkan dua gedung, satu gedung nanti yang benar-benar permanen, dan benar-benar memenuhi standar, itu akan dibangun dan minggu depan sudah akan mulai dibangun. Nah untuk yang sifatnya sementara kita menggunakan gedung yang ada di Labkesda. Jadi di Labkesda ada satu gedung yang bisa kita manfaatkan sementara, nah di gedung sementara inilah yang bisa aktifkan minggu depan, kalau gedung yang benar-benar memenuhi standar itu nanti mungkin akan selesai dalam waktu 60 hari kerja,” tukasnya.

“Ini sebenarnya sudah siap kita gunakan, tinggal kita menyiapkan ruangan dan menunggu alat PCR yang sudah kita pesan. Begitu alat PCR sudah datang, Labkesda juga akan dapat melakukan pemeriksaan sampel swab,” tandasnya. (Fat)

Comment