Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 15 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Pemanfaatan momentum untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan harus terus dilakukan. Hal ini demi mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat hingga lingkungan keluarga.
“Momentum peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober ini diharapkan mampu menjadi momentum peningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Kamis (15/10).
Mencuci tangan yang merupakan bagian dari protokol kesehatan, menurut Lestari, bisa didorong menjadi kebiasaan dalam keseharian masyarakat, lewat pemanfaatan momentum sejumlah kegiatan.
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, di sejumlah kota mulai terdeteksi ada peningkatan penyebaran Covid-19 klaster keluarga.
Di Kota Bogor, Jawa Barat, menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, klaster penyebaran Covid-19 terbanyak adalah klaster keluarga. Menurut Bima, di wilayahnya saat ini tercatat 277 keluarga yang terpapar Covid-19. Pernyataan Bima itu disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (15/10), dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia.
Selain itu, jelas Rerie, tren peningkatan klaster keluarga di Kota Tangerang dan Bekasi, juga sudah terlihat sejak pertengahan September lalu. Terciptanya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga, menurut Rerie, disebabkan ketidakdisiplinan anggota keluarga dalam penerapan protokol kesehatan.
Legislator Partai NasDem itu menegaskan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Menurut dia, seharusnya lingkungan keluarga adalah tempat penguatan disiplin menjalankan protokol kesehatan hingga menjadi kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari.
Melihat kenyataan tersebut, Rerie mengajak, para pemangku kepentingan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di setiap daerah segera melakukan upaya edukasi yang masif hingga lingkungan keluarga.
Bagaimana kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak dan menggunakan masker, menurut Rerie, harus menjadi kebiasaan baru yang harus diterapkan di lingkungan keluarga.
Pemanfaatan secara maksimal sejumlah komunitas dan jajaran birokrasi di daerah, jelas Rerie, harus dilakukan agar kesadaran dan pemahaman anggota keluarga terhadap pentingnya disiplin menjalanlan protokol kesehatan segera terwujud.
KalbarOnline.com – Pemanfaatan momentum untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan harus terus dilakukan. Hal ini demi mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat hingga lingkungan keluarga.
“Momentum peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober ini diharapkan mampu menjadi momentum peningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah masyarakat,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Kamis (15/10).
Mencuci tangan yang merupakan bagian dari protokol kesehatan, menurut Lestari, bisa didorong menjadi kebiasaan dalam keseharian masyarakat, lewat pemanfaatan momentum sejumlah kegiatan.
Apalagi, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, di sejumlah kota mulai terdeteksi ada peningkatan penyebaran Covid-19 klaster keluarga.
Di Kota Bogor, Jawa Barat, menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, klaster penyebaran Covid-19 terbanyak adalah klaster keluarga. Menurut Bima, di wilayahnya saat ini tercatat 277 keluarga yang terpapar Covid-19. Pernyataan Bima itu disiarkan kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (15/10), dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia.
Selain itu, jelas Rerie, tren peningkatan klaster keluarga di Kota Tangerang dan Bekasi, juga sudah terlihat sejak pertengahan September lalu. Terciptanya klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga, menurut Rerie, disebabkan ketidakdisiplinan anggota keluarga dalam penerapan protokol kesehatan.
Legislator Partai NasDem itu menegaskan, kondisi tersebut sangat memprihatinkan. Menurut dia, seharusnya lingkungan keluarga adalah tempat penguatan disiplin menjalankan protokol kesehatan hingga menjadi kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari.
Melihat kenyataan tersebut, Rerie mengajak, para pemangku kepentingan dalam pengendalian penyebaran Covid-19 di setiap daerah segera melakukan upaya edukasi yang masif hingga lingkungan keluarga.
Bagaimana kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan dengan benar, menjaga jarak dan menggunakan masker, menurut Rerie, harus menjadi kebiasaan baru yang harus diterapkan di lingkungan keluarga.
Pemanfaatan secara maksimal sejumlah komunitas dan jajaran birokrasi di daerah, jelas Rerie, harus dilakukan agar kesadaran dan pemahaman anggota keluarga terhadap pentingnya disiplin menjalanlan protokol kesehatan segera terwujud.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini