Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 16 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Tiongkok mengajak semua negara di Asia Tenggara untuk mewaspadai tekanan Amerika Serikat khususnya di wilayah Laut China Selatan. Isu geopolitik itu dilontarkan Tiongkok menanggapi isu saling tuding antara Tiongkok dan AS terkait aktivitas militer di kawasan itu.
Dilansir dari Reuters, diplomat utama pemerintah Tiongkok sekaligus penasihat negara, Wang Yi, mendesak negara-negara Asia Tenggara untuk tetap waspada atas risiko strategi AS yang memicu persaingan geopolitik di Laut China Selatan dan bagian lain kawasan itu. Menurutnya, Tiongkok dan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus bekerja sama untuk menghilangkan gangguan eksternal di Laut China Selatan. Pernyataan itu disampaikannya saat melakukan konferensi pers dengan Malaysia.
“Kami (Tiongkok dan Malaysia) sama-sama berpandangan bahwa Laut China Selatan seharusnya tidak menjadi tanah bagi kekuatan besar yang bergulat dengan kapal perang,” sindir Wang seperti dilansir dari Reuters.
“Tiongkok dan ASEAN memiliki kapasitas dan kebijaksanaan penuh, serta tanggung jawab, untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan sengketa maritim harus diselesaikan secara damai melalui dialog regional.
Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir mengadakan latihan militer di bagian-bagian yang disengketakan di jalur perairan strategis itu, sementara AS menuduh Tiongkok berusaha membangun ‘kerajaan maritim’ di daerah itu.
Wang menggambarkan strategi ‘Indo-Pasifik’ yang bertujuan untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai mitra yang dapat dipercaya di kawasan itu, justru menjadi pemantik risiko keamanan untuk Asia Timur. Dia menyebutnya dengan istilah mentalitas perang dingin.
“Apa yang dikejar adalah untuk meneriakkan mentalitas perang dingin dan memulai konfrontasi di antara kelompok dan blok yang berbeda, dan memicu persaingan geopolitik. Saya yakin semua pihak melihat ini dengan jelas dan akan tetap waspada terhadapnya,” tegas Wang.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sebelumnya menegaskan AS menginginkan Asia bebas dan terbuka yang tidak didominasi oleh satu negara. Pernyataan Pompeo seolah menyindir Tiongkok atas pengaruhnya di Laut China Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Tiongkok mengajak semua negara di Asia Tenggara untuk mewaspadai tekanan Amerika Serikat khususnya di wilayah Laut China Selatan. Isu geopolitik itu dilontarkan Tiongkok menanggapi isu saling tuding antara Tiongkok dan AS terkait aktivitas militer di kawasan itu.
Dilansir dari Reuters, diplomat utama pemerintah Tiongkok sekaligus penasihat negara, Wang Yi, mendesak negara-negara Asia Tenggara untuk tetap waspada atas risiko strategi AS yang memicu persaingan geopolitik di Laut China Selatan dan bagian lain kawasan itu. Menurutnya, Tiongkok dan anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) harus bekerja sama untuk menghilangkan gangguan eksternal di Laut China Selatan. Pernyataan itu disampaikannya saat melakukan konferensi pers dengan Malaysia.
“Kami (Tiongkok dan Malaysia) sama-sama berpandangan bahwa Laut China Selatan seharusnya tidak menjadi tanah bagi kekuatan besar yang bergulat dengan kapal perang,” sindir Wang seperti dilansir dari Reuters.
“Tiongkok dan ASEAN memiliki kapasitas dan kebijaksanaan penuh, serta tanggung jawab, untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan,” tegasnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan sengketa maritim harus diselesaikan secara damai melalui dialog regional.
Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir mengadakan latihan militer di bagian-bagian yang disengketakan di jalur perairan strategis itu, sementara AS menuduh Tiongkok berusaha membangun ‘kerajaan maritim’ di daerah itu.
Wang menggambarkan strategi ‘Indo-Pasifik’ yang bertujuan untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai mitra yang dapat dipercaya di kawasan itu, justru menjadi pemantik risiko keamanan untuk Asia Timur. Dia menyebutnya dengan istilah mentalitas perang dingin.
“Apa yang dikejar adalah untuk meneriakkan mentalitas perang dingin dan memulai konfrontasi di antara kelompok dan blok yang berbeda, dan memicu persaingan geopolitik. Saya yakin semua pihak melihat ini dengan jelas dan akan tetap waspada terhadapnya,” tegas Wang.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, sebelumnya menegaskan AS menginginkan Asia bebas dan terbuka yang tidak didominasi oleh satu negara. Pernyataan Pompeo seolah menyindir Tiongkok atas pengaruhnya di Laut China Selatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini