KalbarOnline.com – ’’Karena saya telah melakukan pekerjaan yang luar biasa.’’ Pernyataan penuh percaya diri itu dilontarkan Presiden AS Donald Trump Rabu malam (14/10) saat ditanya tentang alasan kenapa swing voters harus memilihnya. Swing voters sendiri adalah para pemilik hak suara yang belum menentukan pilihan politiknya.
Trump berusaha meyakinkan penduduk untuk mendukungnya dalam acara berkonsep town hall yang digelar di Miami, Florida, tersebut. Kegiatan itu disiarkan NBC News dengan Savannah Guthrie sebagai pembawa acaranya.
- Baca juga: NBC News Dihujat, Siarkan Acara Trump Bersamaan dengan Kegiatan Biden
Pada waktu yang bersamaan, Biden menggelar acara serupa di Philadelphia, Pennsylvania, yang disiarkan ABC News. George Stephanopoulos didapuk sebagai moderatornya. Dua acara itu adalah inisiatif setiap capres sebagai pengganti debat sesi kedua yang dibatalkan.
Bukan tanpa alasan town hall digelar di dua negara bagian itu. Florida dan Pennsylvania adalah contoh swing states. Dukungan mereka pada Republik maupun Demokrat berubah-ubah di tiap pemilu. Pada 2016, Hillary Clinton kalah karena banyak swing states yang mendukung Republik.
Trump menebar pernyataan yang tidak sesuai dengan fakta. Salah satunya terkait dengan Covid-19. Versi Trump, hasil penelitian Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit (CDC) menunjukkan 85 persen penduduk AS yang memakai masker tertular Covid-19. Padahal, fakta yang ditelusuri AP tidak demikian. CDC hanya menyurvei sekitar 150 pasien. Sebanyak 85 persen dari 150 pasien itulah yang mengaku kerap menggunakan masker saat tertular Covid-19.
Di isu serupa, Biden menjadikan topik Covid-19 untuk menyerang presiden AS ke-45 itu. ’’Ketika presiden tidak memakai masker ataupun mengejek orang seperti saya karena memakai masker selama ini, orang-orang bakal berkata bahwa itu (memakai masker, Red) bukan hal yang penting,’’ ujar Biden seperti dikutip IB Times.
Trump juga menuding terjadi kecurangan pemilu besar-besaran. Ribuan balot yang memilih dirinya dibuang begitu saja di tempat sampah. Salah satunya di Pennsylvania. Kenyataannya, tidak ada laporan terkait dengan pembuangan ribuan balot.
Memang ada 7 balot yang tidak sengaja terbuang di wilayah yang mayoritas pemilihnya Republik. Temuan itu juga telah ditangani. Brennan Center for Justice pada 2017 juga melaporkan bahwa angka kecurangan lewat balot hanya 0,00004–0,0009 persen.
Jika Trump sibuk membuat klaim-klaim tidak sesuai fakta, masalah Biden lain lagi. Mantan wakil presiden AS itu gamang saat ditanya isu pencalonan hakim agung Mahkamah Agung. Pasca pencalonan Amy Coney Barrett oleh Trump, komposisi hakim MA akan didominasi kelompok konservatif. Dari sembilan hakim, kelompok liberal saat ini hanya punya tiga perwakilan.
Biden ditanya apakah mendukung penambahan hakim MA atau tidak. Setelah terus didesak, dia akhirnya memberikan pernyataan diplomatis. ”Jika saya menjawab langsung, lantas semua orang fokus pada apa yang akan saya lakukan jika menang. Bukannya fokus dengan apa yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment