Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 25 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com-Dampak absen dari Denmark Open 2020 membuat waswas. Ranking World Tour Finals (WTF) beberapa pemain Indonesia melorot. Makin jauh dari posisi aman. Yaitu, 8 besar.
Saat ini, yang masih berada di posisi tiga besar hanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Untuk Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, posisinya cukup rawan. Mereka berada di posisi ketujuh.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti mengakui hal itu cukup berat. Kemungkinan bagi mereka yang terlempar dari 8 besar memang sulit. Meski, masih ada kesempatan mendongkrak ranking dalam leg Asia Open 2020 mendatang. ’’Kami tidak tahu (Asia Open) ini dikirim atau tidak. Kalau tidak dikirim, pasti tidak mungkin bisa masuk (WTF),’’ ungkap Susy.
Memang ranking WTF dan Olimpiade beda. Namun, WTF masuk turnamen yang seeded-nya di turnamen Race to Olympic. Ini sejalan dengan misi PBSI yang menargetkan seeded bagus di Tokyo tahun depan.
Susy melihat, bagi pemain di luar 8 besar, itu memang sulit. Posisi 7 atau 8 masih memungkinkan. Beda halnya jika ranking-nya terlempar terlalu jauh. Seperti yang terjadi pada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sementara ini, Jonatan terdampar di posisi ke-19 dan Ginting di posisi ke-17 peringkat world tour.
Dia melihat faktor kondisi tahun ini yang sulit mengikuti pertandingan. Bukan karena performa atlet yang buruk. ’’Jadi, saat awal tahun sampai Maret, yang lebih banyak mengikuti pertandingan otomatis poinnya lebih banyak. Sudah gitu, dilihat hasil kejuaraannya,’’ jelas perempuan 49 tahun itu.
Marcus/Kevin berada di posisi ketiga karena mereka mengikuti Indonesia Masters 2020 dan All England 2020. Susy melihat itu terjadi karena keadaan yang tidak memungkinkan.
’’Ini bukan acuan peta kekuatan atau ranking yang sesungguhnya. Kalau yang banyak ikut turnamen dan hasil bagus, pasti dapat ranking yang lebih tinggi,’’ imbuhnya.
KalbarOnline.com-Dampak absen dari Denmark Open 2020 membuat waswas. Ranking World Tour Finals (WTF) beberapa pemain Indonesia melorot. Makin jauh dari posisi aman. Yaitu, 8 besar.
Saat ini, yang masih berada di posisi tiga besar hanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Untuk Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, posisinya cukup rawan. Mereka berada di posisi ketujuh.
Kabidbinpres PP PBSI Susy Susanti mengakui hal itu cukup berat. Kemungkinan bagi mereka yang terlempar dari 8 besar memang sulit. Meski, masih ada kesempatan mendongkrak ranking dalam leg Asia Open 2020 mendatang. ’’Kami tidak tahu (Asia Open) ini dikirim atau tidak. Kalau tidak dikirim, pasti tidak mungkin bisa masuk (WTF),’’ ungkap Susy.
Memang ranking WTF dan Olimpiade beda. Namun, WTF masuk turnamen yang seeded-nya di turnamen Race to Olympic. Ini sejalan dengan misi PBSI yang menargetkan seeded bagus di Tokyo tahun depan.
Susy melihat, bagi pemain di luar 8 besar, itu memang sulit. Posisi 7 atau 8 masih memungkinkan. Beda halnya jika ranking-nya terlempar terlalu jauh. Seperti yang terjadi pada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sementara ini, Jonatan terdampar di posisi ke-19 dan Ginting di posisi ke-17 peringkat world tour.
Dia melihat faktor kondisi tahun ini yang sulit mengikuti pertandingan. Bukan karena performa atlet yang buruk. ’’Jadi, saat awal tahun sampai Maret, yang lebih banyak mengikuti pertandingan otomatis poinnya lebih banyak. Sudah gitu, dilihat hasil kejuaraannya,’’ jelas perempuan 49 tahun itu.
Marcus/Kevin berada di posisi ketiga karena mereka mengikuti Indonesia Masters 2020 dan All England 2020. Susy melihat itu terjadi karena keadaan yang tidak memungkinkan.
’’Ini bukan acuan peta kekuatan atau ranking yang sesungguhnya. Kalau yang banyak ikut turnamen dan hasil bagus, pasti dapat ranking yang lebih tinggi,’’ imbuhnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini