Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 29 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Selain para ibu dalam kampanye Ingat Pesan Ibu, mahasiwa serta generasi muda seluruhnya merupakan kunci untuk menuju keberhasilan protokol kesehatan 3M yakni wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Mereka diingatkan untuk menjadi agen perubahan dalam melawan Covid-19.
Dalam peluncuran buku KKN Tematik Covid-19, Rabu (28/10), Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menjelaskan generasi muda selalu memiki peran sebagai agen perubahan dalam sejarah bangsa. Dia menambahkan mahasiswa sebagai representasi pemuda merupakan aset berharga bangsa Indonesia dan dapat berperan dalam penanggulangan bencana seperti bencana Covid-19 saat ini.
“Salah satu kunci keberhasilan upaya perubahan perilaku lewat peran mahasiswa. Juga Pemda yang telah memfasilitasi para mahasiswa sehingga interaksi antara mahasiswa dan masyarakat dapat berjalan mulus,” tegas Doni.
“Tak hanya upaya protokol kesehatan, tetapi juga memahami permasalahan kebutuhan ekonomi untuk menjadi masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19,” tambahnya.
Doni juga mengajak untuk mengingat periode tahun 1918-1919 saat terjadi wabah flu Spanyol yang juga melanda sejumlah wilayah Indonesia yakni pulau Jawa dan Madura. Berdasarkan dokumen yang dikumpulkan tim Satgas, menurut Doni peristiwa itu juga menimbulkan korban yang banyak.
“Penduduk pulau Jawa dan Madura dan sebagian Bali sekitar 35 juta orang, angka kematian selama periode tersebut sampai 4 juta orang. Angka yang sangat besar sekali karena jumlah penduduk dan kematian persentasenya tinggi, 13,3 persen,” katanya.
Doni menambahkan pada awalnya pemerintahan kolonial Belanda menekankan pentingnya aspek penanganan medis. Namun, ketika wabah sampai puncaknya, kemampuan tenaga kesehatan terbatas. Rumah Sakit penuh dan dokter terdampak.
“Sehingga strategi diubah dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, mengedepankan acara-acara kebudayaan wayang. Upaya tersebutbcukup efektif. Mudah-mudahan pengalaman 100 tahun lalu, pendekatan kebudayaan jadi ujung tombak atasi pandemi ini,” katanya.
Doni menambahkam mahasiswa tersebar di seluruh Indonesia, sehingga menjadi sebuah potensi besar untuk mengambil peran yang signifikan di era pandemi ini. Dia menambahkan para milenial memiliki cara berpikir dan bertindak sesuai zamannya.
Mereka yang masih muda dan sehat, kata dia, mungkin bisa pulih dalam waktu tak lama (jika terkena Covid-19, dengan tata cara penyembuhan yg diberikan Kemenkes. Namun mereka yangblansia dan komorbid akan sangat berisiko. Angka kematian mereka yang rentan mencapai 80-85 persen.
“Para mahasiswa harus ingatkan mereka yang punya komorbid hati-hati. Anak muda jangan mudah dekati mereka yabg berisiko tinggi karena penyebaran Covid-19 ditularkan oleh manusia dan yang menularkan adalah orang-orang terdekat,” katanya.
KalbarOnline.com – Selain para ibu dalam kampanye Ingat Pesan Ibu, mahasiwa serta generasi muda seluruhnya merupakan kunci untuk menuju keberhasilan protokol kesehatan 3M yakni wajib menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Mereka diingatkan untuk menjadi agen perubahan dalam melawan Covid-19.
Dalam peluncuran buku KKN Tematik Covid-19, Rabu (28/10), Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menjelaskan generasi muda selalu memiki peran sebagai agen perubahan dalam sejarah bangsa. Dia menambahkan mahasiswa sebagai representasi pemuda merupakan aset berharga bangsa Indonesia dan dapat berperan dalam penanggulangan bencana seperti bencana Covid-19 saat ini.
“Salah satu kunci keberhasilan upaya perubahan perilaku lewat peran mahasiswa. Juga Pemda yang telah memfasilitasi para mahasiswa sehingga interaksi antara mahasiswa dan masyarakat dapat berjalan mulus,” tegas Doni.
“Tak hanya upaya protokol kesehatan, tetapi juga memahami permasalahan kebutuhan ekonomi untuk menjadi masyarakat yang produktif dan aman dari Covid-19,” tambahnya.
Doni juga mengajak untuk mengingat periode tahun 1918-1919 saat terjadi wabah flu Spanyol yang juga melanda sejumlah wilayah Indonesia yakni pulau Jawa dan Madura. Berdasarkan dokumen yang dikumpulkan tim Satgas, menurut Doni peristiwa itu juga menimbulkan korban yang banyak.
“Penduduk pulau Jawa dan Madura dan sebagian Bali sekitar 35 juta orang, angka kematian selama periode tersebut sampai 4 juta orang. Angka yang sangat besar sekali karena jumlah penduduk dan kematian persentasenya tinggi, 13,3 persen,” katanya.
Doni menambahkan pada awalnya pemerintahan kolonial Belanda menekankan pentingnya aspek penanganan medis. Namun, ketika wabah sampai puncaknya, kemampuan tenaga kesehatan terbatas. Rumah Sakit penuh dan dokter terdampak.
“Sehingga strategi diubah dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, mengedepankan acara-acara kebudayaan wayang. Upaya tersebutbcukup efektif. Mudah-mudahan pengalaman 100 tahun lalu, pendekatan kebudayaan jadi ujung tombak atasi pandemi ini,” katanya.
Doni menambahkam mahasiswa tersebar di seluruh Indonesia, sehingga menjadi sebuah potensi besar untuk mengambil peran yang signifikan di era pandemi ini. Dia menambahkan para milenial memiliki cara berpikir dan bertindak sesuai zamannya.
Mereka yang masih muda dan sehat, kata dia, mungkin bisa pulih dalam waktu tak lama (jika terkena Covid-19, dengan tata cara penyembuhan yg diberikan Kemenkes. Namun mereka yangblansia dan komorbid akan sangat berisiko. Angka kematian mereka yang rentan mencapai 80-85 persen.
“Para mahasiswa harus ingatkan mereka yang punya komorbid hati-hati. Anak muda jangan mudah dekati mereka yabg berisiko tinggi karena penyebaran Covid-19 ditularkan oleh manusia dan yang menularkan adalah orang-orang terdekat,” katanya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini