KalbarOnline.com – Studi terbaru tentang adopsi cloud di beberapa negara, termasuk Indonesia, yang dilakukan Boston Consulting Group (BCG) dan AWS makin mengukuhkan peran penting teknologi cloud dalam menyukseskan transformasi digital di beragam sektor industri.
Studi ini mengambil responden pelanggan AWS yang berasal dari beragam industri: Teknologi, Media dan Telekomunikasi, Consumer Products, Institusi Keuangan, Industrial Goods dan Principal Investors & Private Equity.
Alain Schneuwly, ASEAN Platinion Managing Director APAC Cyber & Engineering Lead, BCG, mengatakan, perusahaan-perusahaan yang melakukan transformasi digital dapat tetap berkembang dan tumbuh berkat kemampuannya dalam menghadirkan inovasi serta pengalaman baru bagi para pelanggannya. “Jelas bahwa transformasi digital menjadi aspek penting bagi keberlangsungan bisnis,” ujarnya.
Alain menjelaskan, terdapat enam kunci sukses agar perusahaan berhasil melakukan transformasi digital. Pertama, punya strategi terintegrasi dengan tujuan transformasi yang jelas. Selanjutnya, didukung komitmen kepemimpinan dan akuntabilitas dari CEO hingga manajemen menengah. Talenta berkompetensi tinggi dan pola pikir dalam membangun tatakelola manajemen yang gesit untuk mendorong adopsi yang lebih luas juga menjadi kunci.
Perusahaan hendaknya juga punya matriks yang jelas untuk memantau progres dari target yang hendak dicapai, serta didukung arsitektur moderen berorientasi pada tujuan bisnis yang mampu menjawab kebutuhan keamanan, skalabilitas, penggelaran dengan dinamika perubahan yang cepat, serta integrasi ekosistem yang mulus.
Adopsi cloud, kunci penting opimalisasi biaya, efisiensi, dan kecepatan berinovasi.
Ada tiga faktor pendorong adopsi cloud di Indonesia, yaitu efisiensi biaya, peningkatan produktivitas karyawan, pelanggan maupun perusahaan, serta komitmen pengembangan inovasi.
Berdasarkan pengalaman responden, adopsi cloud terbukti memberikan berbagai manfaat. Efisiensi biaya TI meningkat hingga 15-40 persen, produktivitas meningkat sebesar 25-50 persen berkat teknologi digitalisasi dan otomasi, serta kecepatan untuk berinovasi menjadi makin tinggi, 30-60 persen lebih cepat untuk time-to-market.
Secara lengkap, berikut adalah manfaat yang diperoleh pelanggan AWS dari adopsi cloud:
1. Cloud Meningkatkan Kegesitan Bisnis
44% pelanggan AWS yang disurvei menyatakan bahwa penggunaan cloud mampu meningkatkan kegesitan dan mempercepat time-to-market dengan kisaran persentasi peningkatan 20% hingga 50%. Bahkan, 28% menyatakan mampu mendorong peningkatan lebih dari 75%.
Dengan cloud, peluncuran layanan dan produk-produk bisnis baru dapat dilakukan secara lebih cepat. Responden dengan posisi CTO dari sebuah perusahaan dengan bisnis berbasis digital mengatakan bahwa kecepatan dalam meluncurkan produk atau layanan atau kecepatan terkait kemampuan mereka dalam merespon situasi tertentu di pasar menjadi kunci kesuksesan bisnis.
2. Cloud Tingkatkan Produktivitas
Sebanyak 46,2% responden menyatakan bahwa pendayagunaan cloud telah mendorong terjadinya peningkatan produktivitas sebesar 41% hingga 60%. Sementara 23,1% lainnya menyatakan penggunaan cloud telah meningkatkan produktivitas sebesar 20% hingga 40%. Yang menarik, ada 11,5% yang menyatakan peningkatan produktivitas mencapai lebih dari 60%.
Salah satu responden, seorang CTO dari perusahaan belanja grocery online mengatakan bahwa dengan AWS Cloud, perusahaannya tidak perlu menambah lagi jumlah engineer. Engineer mereka dapat fokus membangun fitur-fitur dan tidak perlu lagi memikirkan masalah infrastruktur.
3. Cloud Menjawab Isu Downtime dan Skalabilitas
Dengan cloud, 42,3% perusahaan pelanggan AWS di Indonesia menyatakan mampu memangkas waktu downtime mereka hingga lebih dari 50%.
Salah satu responden yang merupakan Head of Application Development sebuah perusahaan layanan reservasi penerbangan dan hotel mengatakan bahwa mereka harus selalu siap 24×7 guna memenuhi kebutuhan para pelanggan. AWS menyediakan kapabilitas bagi mereka untuk menyesuaikan skalabilitas bisnis baik secara vertikal maupun horisontal guna disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.
4. Cloud Pangkas Rata-Rata Biaya IT per Aplikasi yang dikembangkan
Sebanyak 46,2% pelanggan AWS yang disurvei menyatakan bahwa cloud mampu mendukung pemangkasan biaya untuk IT lebih dari 60%. Salah satu responden yang merupakan CTO dari perusahaan e-commerce mengatakan bahwa penghematan biaya yang terwujud berkat penggunaan cloud AWS menjadikan perusahaannya dapat memperkuat daya saingnya melalui investasi pada riset dan pengembangan produk-produk dan fitur-fitur baru.
5. Cloud Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Sebanyak 30,8% perusahaan yang disurvei mampu meningkatkan pengalaman pengguna hingga lebih dari 20% berkat penggunaan teknologi cloud dari AWS. Pengalaman pengguna merupakan faktor penting yang membantu pertumbuhan bisnis perusahaan.
Menurut CTO dari perusahaan layanan reservasi penerbangan dan hotel, mereka perlu untuk terus meningkatkan pengalaman penggunaan produk mereka agar pengguna makin dapat menikmati manfaat teknologi secara utuh. Dengan menjalankan seluruh layanannya pada AWS, perusahaannya mampu menghadirkan pengalaman yang makin memuaskan bagi pelanggannya berkat peningkatan kinerja dan minimalisir terjadinya downtime sistem. Ini merupakan elemen penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
6. Mendukung Peluncuran Produk dan Layanan Digital
Cloud AWS juga mendukung perusahaan-perusahaan dalam meluncurkan layanan dan produk digital terbarunya ke pasar. Dukungan ini memampukan perusahaan untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Salah satu responden yang merupakan CTO dari perusahaan media mengatakan, eksperimen dengan fitur-fitur baru menjadi mudah di AWS. Biaya dan risikonya rendah.
Tren Adopsi Cloud: Private Cloud Banyak Diadopsi oleh Industri dengan Tingkat Regulasi Tinggi
Rata-rata, 5 persen anggaran TI perusahaan digunakan untuk cloud. Diproyeksikan, anggaran untuk cloud akan bertambah 2 kali lipat dalam 3-5 tahun ke depan.
Public cloud paling banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di industri dengan tingkat regulasi terendah, sementara adopsi private cloud tertinggi terjadi di perusahaan-perusahaan di industri dengan tingkat regulasi yang sangat tinggi, seperti perbankan. Pada industri dengan tingkat regulasi menengah, mereka berekspektasi untuk menaruh beberapa beban kerja yang besar pada on-prem atau private cloud yang mereka miliki dan kelola.
Tantangan Dalam Pengadopsian Cloud di Indonesia
Kesenjangan dalam penguasaan teknologi cloud menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia (65%). Tantangan lain yang mengemuka antara lain adalah model operasional dan tatakelola yang tidak jelas, tidak adanya dashboard cloud yang terunifikasi, kompleksitas cloud, adopsi bisnis yang rendah, use case dan perencanaan mitigasi yang tidak jelas, serta masih terbangunnya pendapat tidak adanya manfaat untuk bisnis.
Rekomendasi BCG
Untuk mendukung keberhasilan dalam pengadopsian cloud, BCG menyampaikan 6 rekomendasi strategis:
1. Selaraskan adopsi cloud dengan visi bisnis
2. Pilih strategi migrasi yang paling efektif dan efisien
3. Sesuaikan model operasional yang terbangun saat ini agar selalu selaras dengan strategi cloud
4. Bangun kecakapan yang mumpuni dengan dukungan talenta internal maupun eksternal
5. Tingkatkan keamanan siber dengan cloud
6. Bangun arsitektur yang terbukti mampu menjawab tantangan serta kebutuhan masa depan
Comment