Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 12 November 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, 60 juta masyarakat Indonesia akan diberikan vaksin Covid-19 gratis.
Jadi tidak semua masyarakat Indonesia yang penduduknya sekitar 270 juta jiwa akan diberikan vaksin. Sisanya akan vaksin secara mandiri atau tidak menggunakan dana pemerintah.
“Rapat kemarin (dengan Presiden Jokowi) menetapkan bahwa yang betul-betul jadi target diberi vaksin gratis itu sekitar 60 juta. Ada vaksin mandiri. Vaksin mandiri artinya membiayai sendiri terutama dari perusahaan (Bio Farma dan mitra),” ujarnya di kantornya, Kamis (12/11).
Adapun yang diutamakan dalam pemberian vaksin gratis adalah tenaga kesehatan, khususnya yang berhubungan kontak langsung dengan pasien penderita Covid-19.
“Nanti yang diutamakan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan pun yang memang betul-betul kontak langsung dengan pasien,” terang dia.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak semua penduduk diberikan vaksin. Pasalnya, berdasarkan World Health Organization (WHO), persentase 70 persen cukup untuk bisa menerapkan herd immunity.
Baca juga: Saat Disuntik Vaksin Covid-19, Ini yang Terjadi Pada Tubuh
“Dalam arti memang dari total penduduk terpapar Covid, tapi untuk Indonesia kan tidak seluruh wilayah dinyatakan merah, artinya tidak semuanya terpapar,” kata Muhadjir.
Namun tentunya semua hal itu akan dikaji terlebih dahulu oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), apakah 60 juta cukup atau tidak untuk menerapkan herd immunity. “Nanti akan dipelajari, terutama oleh Kemenkes, berapa sih kelayakan Indonesia dan wilayah mana yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan survei Populi Center, terdapat 40 persen masyarakat yang tidak mau melakukan vaksinasi Covid-19. Kata Menko hal itu wajar dan butuh sosialisasi.
“Itu kan perlu waktu, pasti nanti ada proses sosialisasikan. Semua masih disiapkan. Presiden sudah mengatakan tidak boleh tergesa-gesa. Memang harus cepat tapi tidak boleh tergesa-gesa karena itu nanti mereka yang belum siap ya ditunggu sampai siap. Ada penyadaran, aa waktunya,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, 60 juta masyarakat Indonesia akan diberikan vaksin Covid-19 gratis.
Jadi tidak semua masyarakat Indonesia yang penduduknya sekitar 270 juta jiwa akan diberikan vaksin. Sisanya akan vaksin secara mandiri atau tidak menggunakan dana pemerintah.
“Rapat kemarin (dengan Presiden Jokowi) menetapkan bahwa yang betul-betul jadi target diberi vaksin gratis itu sekitar 60 juta. Ada vaksin mandiri. Vaksin mandiri artinya membiayai sendiri terutama dari perusahaan (Bio Farma dan mitra),” ujarnya di kantornya, Kamis (12/11).
Adapun yang diutamakan dalam pemberian vaksin gratis adalah tenaga kesehatan, khususnya yang berhubungan kontak langsung dengan pasien penderita Covid-19.
“Nanti yang diutamakan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan pun yang memang betul-betul kontak langsung dengan pasien,” terang dia.
Ia pun mengungkapkan alasan tidak semua penduduk diberikan vaksin. Pasalnya, berdasarkan World Health Organization (WHO), persentase 70 persen cukup untuk bisa menerapkan herd immunity.
Baca juga: Saat Disuntik Vaksin Covid-19, Ini yang Terjadi Pada Tubuh
“Dalam arti memang dari total penduduk terpapar Covid, tapi untuk Indonesia kan tidak seluruh wilayah dinyatakan merah, artinya tidak semuanya terpapar,” kata Muhadjir.
Namun tentunya semua hal itu akan dikaji terlebih dahulu oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), apakah 60 juta cukup atau tidak untuk menerapkan herd immunity. “Nanti akan dipelajari, terutama oleh Kemenkes, berapa sih kelayakan Indonesia dan wilayah mana yang harus diperhatikan,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan survei Populi Center, terdapat 40 persen masyarakat yang tidak mau melakukan vaksinasi Covid-19. Kata Menko hal itu wajar dan butuh sosialisasi.
“Itu kan perlu waktu, pasti nanti ada proses sosialisasikan. Semua masih disiapkan. Presiden sudah mengatakan tidak boleh tergesa-gesa. Memang harus cepat tapi tidak boleh tergesa-gesa karena itu nanti mereka yang belum siap ya ditunggu sampai siap. Ada penyadaran, aa waktunya,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini