KalbarOnline.com – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berharap digitalisasi penyiaran yang saat ini terus disosialisasikan tidak sekadar alih teknologi. Namun juga harus dapat membawa kemanfaatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Harapan itu diungkapkan oleh Komisioner KPI Pusat, Hardly Stefano saat diskusi di arena Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Televisi Siaran Digital Indonesia (ATSDI) yang diselenggarakan di Cikarang, Jawa Barat, (12/11).
“Melalui penyiaran digital diharapkan masyarakat dari Sabang sampai Merauke bisa mendapatkan informasi yang berkualitas dan hiburan yang sehat, dengan beragam pilihan saluran siaran secara gratis,” ujar Stefano.
Oleh sebab itu, lanjut Stefano, masyarakat harus paham apa itu siaran digital dan Analog Switch Off (ASO). Terutama yang menjadi perhatian KPI yakni wilayah yang selama ini termasuk area blankspot.
- Baca Juga: Harus Ada Batasan, KPI Ingin Konten Netflix Difilter
“Kami meminta komitmen pemerintah agar dapat mendorong para pengelola siaran digital untuk dapat membangun infrastruktur siaran yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Apalagi, dengan sistem siaran digital, dapat dilakukan cost sharing dalam membangun infrastuktur,” tambahnya.
Stefano juga meminta pemerintah untuk segera memastikan ketersediaan konverter berupa Set Top Box (STB) yang dapat mengubah perangkat TV analog menjadi digital. Harus ada standarisasi STB, juga perlu ada upaya pembagian STB gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Selain itu, publik juga harus diberi kesempatan terlibat dalam proses perpindahan sistem tersebut. Masyarakat harus diberi pemahaman tentang konsep siaran digital, terlibat dalam proses perumusan regulasi teknis, serta ikut mengawasi implementasi siaran digital. Perlu ada public sphere untuk seluruh tahapan ASO,” ujarnya.
Lebih lanjut, Stefano juga mengingtakan pemerintah untuk membangun ekosistem penyiaran digital yang sehat, agar dapat menghasilkan program siaran yang berkualitas. Terkait ini, KPI telah melakukan berbagai upaya. Antara lain kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, maupun kajian tentang dinamika industri penyiaran secara berkala.
“Butuh penguatan dan kapasitas masyarakat melalui literasi. Hal ini penting karena pelaksanaan siaran digital akan membuka peluang lahirnya TV-TV baru yang berdampak terhadap pertumbuhan konten siaran,” ujarnya.
Stefano juga menegaskan komitmen KPI untuk terus melakukan sosialisasi siaran digital ke masyarakat.Hal ini untuk memastikan agar sebelum seluruh proses migrasi siaran digital dituntaskan pada tahun 2022.
“KPI akan bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan agar proses migrasi sistem penyiaran ini menjadi agenda bersama, dan benar-benar membawa kemanfaatan bagi seluruh rakyat,” tandasnya.
Comment