Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 13 November 2020 |
KalbarOnline.com – Singapura membentuk komite khusus beranggotakan 14 orang untuk membahas strategi vaksinasi Covid-19 yang akan mulai dilaksanakan pada 2021 nanti. Tim khusus itu ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura untuk membuat rekomendasi kepada pemerintah tentang strategi vaksinasi dan memastikan penggunaan vaksin yang aman dan efektif.
Pada Kamis (12/11) Kemenkes mengatakan dalam rilis pers bahwa komite tersebut diketuai oleh Associate Professor Benjamin Ong sebagai penasihat senior untuk direktur layanan medis. Dia juga wakil presiden senior (pendidikan dan sumber daya kesehatan) di National University of Singapore (NUS).
Baca juga: Diklaim 90 Persen Manjur, Singapura Jajaki Pembelian Vaksin Pfizer
Panitia terdiri dari para ahli penyakit menular, imunologi dan bidang terkait lainnya. Anggotanya termasuk kepala ilmuwan kesehatan dan direktur eksekutif Kantor Transformasi Kesehatan Depkes, Profesor Tan Chorh Chuan; kepala eksekutif di Konsorsium Riset Klinis dan Inovasi Singapura, Dr Danny Soon; dan wakil presiden perawatan kesehatan dan kebugaran di Dewan Pengembangan Ekonomi, Dr Lisa Ooi.
“Komite ahli akan memanfaatkan keahlian ilmiah dan klinis untuk menilai kandidat vaksin, dan merekomendasikan vaksin yang sesuai untuk digunakan melawan Covid-19 di Singapura saat tersedia,” kata Kemenkes Singapura seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (12/11).
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan bahwa peran komite adalah untuk mempertimbangkan informasi dan penilaian terbaru dari vaksin Covid-19. Dan, termasuk memantau secara dekat lanskap pengembangan vaksin global dan sikap institusi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat data klinis terbaru dari kandidat vaksin muncul, komite ahli akan menilai keamanan, kemanjuran, dan kesesuaiannya untuk digunakan oleh berbagai segmen populasi Singapura. Lalu kemudian akan membuat rekomendasi mengenai administrasi vaksin untuk segmen populasi tertentu dan strategi vaksinasi keseluruhan untuk Singapura.
Komite tersebut pertama kali diumumkan kepada publik dalam konferensi pers 10 November. Kemenkes mengatakan komite ahli sudah mulai bekerja pada 5 Oktober.
Tim telah bertemu secara teratur dalam sebulan terakhir untuk membahas profil berbagai kandidat vaksin, serta kondisi untuk penyebaran vaksin. Prof Ong mengatakan pada Kamis (12/11) bahwa karena semakin banyak kandidat vaksin tersedia, maka tim akan memastikan bahwa vaksin aman dan efektif. Terutama karena tidak semua vaksin cocok untuk semua segmen populasi.
“Keamanan warga Singapura adalah prioritas utama kami, dan beragam keahlian di antara tim komite akan menempatkan kami pada posisi yang baik saat kami mempertimbangkan strategi untuk penerapan vaksinasi Covid-19 di Singapura,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Singapura membentuk komite khusus beranggotakan 14 orang untuk membahas strategi vaksinasi Covid-19 yang akan mulai dilaksanakan pada 2021 nanti. Tim khusus itu ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura untuk membuat rekomendasi kepada pemerintah tentang strategi vaksinasi dan memastikan penggunaan vaksin yang aman dan efektif.
Pada Kamis (12/11) Kemenkes mengatakan dalam rilis pers bahwa komite tersebut diketuai oleh Associate Professor Benjamin Ong sebagai penasihat senior untuk direktur layanan medis. Dia juga wakil presiden senior (pendidikan dan sumber daya kesehatan) di National University of Singapore (NUS).
Baca juga: Diklaim 90 Persen Manjur, Singapura Jajaki Pembelian Vaksin Pfizer
Panitia terdiri dari para ahli penyakit menular, imunologi dan bidang terkait lainnya. Anggotanya termasuk kepala ilmuwan kesehatan dan direktur eksekutif Kantor Transformasi Kesehatan Depkes, Profesor Tan Chorh Chuan; kepala eksekutif di Konsorsium Riset Klinis dan Inovasi Singapura, Dr Danny Soon; dan wakil presiden perawatan kesehatan dan kebugaran di Dewan Pengembangan Ekonomi, Dr Lisa Ooi.
“Komite ahli akan memanfaatkan keahlian ilmiah dan klinis untuk menilai kandidat vaksin, dan merekomendasikan vaksin yang sesuai untuk digunakan melawan Covid-19 di Singapura saat tersedia,” kata Kemenkes Singapura seperti dilansir dari Straits Times, Kamis (12/11).
Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan bahwa peran komite adalah untuk mempertimbangkan informasi dan penilaian terbaru dari vaksin Covid-19. Dan, termasuk memantau secara dekat lanskap pengembangan vaksin global dan sikap institusi seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat data klinis terbaru dari kandidat vaksin muncul, komite ahli akan menilai keamanan, kemanjuran, dan kesesuaiannya untuk digunakan oleh berbagai segmen populasi Singapura. Lalu kemudian akan membuat rekomendasi mengenai administrasi vaksin untuk segmen populasi tertentu dan strategi vaksinasi keseluruhan untuk Singapura.
Komite tersebut pertama kali diumumkan kepada publik dalam konferensi pers 10 November. Kemenkes mengatakan komite ahli sudah mulai bekerja pada 5 Oktober.
Tim telah bertemu secara teratur dalam sebulan terakhir untuk membahas profil berbagai kandidat vaksin, serta kondisi untuk penyebaran vaksin. Prof Ong mengatakan pada Kamis (12/11) bahwa karena semakin banyak kandidat vaksin tersedia, maka tim akan memastikan bahwa vaksin aman dan efektif. Terutama karena tidak semua vaksin cocok untuk semua segmen populasi.
“Keamanan warga Singapura adalah prioritas utama kami, dan beragam keahlian di antara tim komite akan menempatkan kami pada posisi yang baik saat kami mempertimbangkan strategi untuk penerapan vaksinasi Covid-19 di Singapura,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini