Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 16 November 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden Amerika Donald Trump nampaknya belum bisa move on bahkan cenderung sakit hati, karena lawannya, Joe Biden memenangi Pilpres Amerika Serikat pada 3 November. Namun menegaskan kembali klaimnya bahwa pemungutan suara itu dicurangi.
“Dia menang karena pemilihannya curang,” cuit Trump, demikian cuitan Trump melalui akun Twitternya, kemarin.
“Tidak ada pengamat atau pengamat suara yang diizinkan, suara ditabulasikan oleh perusahaan swasta kiri radikal,” tambah Trump.
“Saya tidak mengakui apa-apa,” Trump menambahkan dalam tweet lain tak lama setelah itu.
“Jika presiden siap untuk mulai mengakui kenyataan (Biden menang) itu, itu positif,” kata Kepala staf baru Joe Biden, Ron Klain pada program Meet the Press NBC.
Namun, dia menambahkan: “Cuitan Donald Trump di Twitter tidak membuat Joe Biden menjadi presiden atau bukan presiden, orang Amerika yang melakukannya,” tambahnya.
Transisi yang tertunda
Kepala staf Biden Klain juga mengatakan pada Minggu (15/11/2020) bahwa pemerintahan Trump belum mengizinkan tim transisi mengakses yang diperlukan untuk mengatasi pandemi virus corona atau keamanan nasional.
Akses itu, dan pendanaan transisi, bergantung pada kemenangan Biden yang secara resmi diakui atau “dipastikan” oleh Administrasi Layanan Umum yang kurang dikenal. “Apa yang benar-benar ingin kami lihat minggu ini… adalah masalah Administrasi layanan umum yang memastikan,” kata Klain. [ind]
KalbarOnline.com – Presiden Amerika Donald Trump nampaknya belum bisa move on bahkan cenderung sakit hati, karena lawannya, Joe Biden memenangi Pilpres Amerika Serikat pada 3 November. Namun menegaskan kembali klaimnya bahwa pemungutan suara itu dicurangi.
“Dia menang karena pemilihannya curang,” cuit Trump, demikian cuitan Trump melalui akun Twitternya, kemarin.
“Tidak ada pengamat atau pengamat suara yang diizinkan, suara ditabulasikan oleh perusahaan swasta kiri radikal,” tambah Trump.
“Saya tidak mengakui apa-apa,” Trump menambahkan dalam tweet lain tak lama setelah itu.
“Jika presiden siap untuk mulai mengakui kenyataan (Biden menang) itu, itu positif,” kata Kepala staf baru Joe Biden, Ron Klain pada program Meet the Press NBC.
Namun, dia menambahkan: “Cuitan Donald Trump di Twitter tidak membuat Joe Biden menjadi presiden atau bukan presiden, orang Amerika yang melakukannya,” tambahnya.
Transisi yang tertunda
Kepala staf Biden Klain juga mengatakan pada Minggu (15/11/2020) bahwa pemerintahan Trump belum mengizinkan tim transisi mengakses yang diperlukan untuk mengatasi pandemi virus corona atau keamanan nasional.
Akses itu, dan pendanaan transisi, bergantung pada kemenangan Biden yang secara resmi diakui atau “dipastikan” oleh Administrasi Layanan Umum yang kurang dikenal. “Apa yang benar-benar ingin kami lihat minggu ini… adalah masalah Administrasi layanan umum yang memastikan,” kata Klain. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini