Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 08 November 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden petahana Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Sebelum proyeksi kemenangan Biden keluar, Trump mengatakan bahwa Joe Biden terlalu terburu-buru sebagai pemenang setelah jaringan televisi mengumumkan kemenangan Demokrat.
“Kita semua tahu kenapa Joe Biden bergegas mencitrakan diri sebagai pemenang, dan kenapa para media sekutunya berusaha keras membantu dia — mereka tidak mau kebenaran terungkap,” kalimat awal pernyataan itu.
“Fakta sederhananya adalah, pemilihan ini jauh dari selesai,” demikian disebutkan, sembari ditambahkan bahwa hasil penghitungan suara belum disahkan oleh para pejabat pemilihan dan baru berdasarkan proyeksi media massa.
Namun, empat tahun silam dia juga langsung merayakan begitu media memberitakan kemenangannya atas Hillary Clinton.
Juga merupakan hal yang lumrah bagi media Amerika untuk memproyeksikan siapa pemenangnya berdasarkan analisis suara yang sudah dihitung.
Trump bertekad bahwa “mulai Senin, tim kampanye kami akan mulai memproses gugatan di pengadilan guna memastikan bahwa undang-undang pemilu ditegakkan dan pemenang yang sah ditetapkan.”
Di sejumlah negara bagian, banyak dari gugatan kubu Trump yang sudah langsung ditolak mentah-mentah oleh pengadilan.
Trump menuduh, tanpa bukti, bahwa tim Biden memaksa agar surat suara tidak sah dihitung, termasuk surat suara yang dimanipulasi, atau diberikan oleh pemilih yang tidak terdaftar atau sudah meninggal.
“Jadi apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai suara sah rakyat Amerika dihitung, dan itulah yang dituntut dalam demokrasi,” bunyi pernyataan Trump.
Sebelumnya, Biden telah menyatakan keyakinannya bisa meraup 300 electoral votes. Biden mengaku berada di jalur untuk memenangkan lebih dari 300 suara electoral dan menunjukkan bahwa lebih banyak orang telah memilihnya – lebih dari 74 juta orang – daripada kandidat presiden AS mana pun dalam sejarah.
Menurut Biden, warga Amerika telah memberinya mandat untuk mengatasi pandemi virus Corona, ekonomi yang sedang berjuang, perubahan iklim, dan rasisme sistemik. [rif]
KalbarOnline.com – Presiden petahana Amerika Serikat Donald Trump menolak untuk mengakui kemenangan presiden terpilih Joe Biden.
Sebelum proyeksi kemenangan Biden keluar, Trump mengatakan bahwa Joe Biden terlalu terburu-buru sebagai pemenang setelah jaringan televisi mengumumkan kemenangan Demokrat.
“Kita semua tahu kenapa Joe Biden bergegas mencitrakan diri sebagai pemenang, dan kenapa para media sekutunya berusaha keras membantu dia — mereka tidak mau kebenaran terungkap,” kalimat awal pernyataan itu.
“Fakta sederhananya adalah, pemilihan ini jauh dari selesai,” demikian disebutkan, sembari ditambahkan bahwa hasil penghitungan suara belum disahkan oleh para pejabat pemilihan dan baru berdasarkan proyeksi media massa.
Namun, empat tahun silam dia juga langsung merayakan begitu media memberitakan kemenangannya atas Hillary Clinton.
Juga merupakan hal yang lumrah bagi media Amerika untuk memproyeksikan siapa pemenangnya berdasarkan analisis suara yang sudah dihitung.
Trump bertekad bahwa “mulai Senin, tim kampanye kami akan mulai memproses gugatan di pengadilan guna memastikan bahwa undang-undang pemilu ditegakkan dan pemenang yang sah ditetapkan.”
Di sejumlah negara bagian, banyak dari gugatan kubu Trump yang sudah langsung ditolak mentah-mentah oleh pengadilan.
Trump menuduh, tanpa bukti, bahwa tim Biden memaksa agar surat suara tidak sah dihitung, termasuk surat suara yang dimanipulasi, atau diberikan oleh pemilih yang tidak terdaftar atau sudah meninggal.
“Jadi apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai suara sah rakyat Amerika dihitung, dan itulah yang dituntut dalam demokrasi,” bunyi pernyataan Trump.
Sebelumnya, Biden telah menyatakan keyakinannya bisa meraup 300 electoral votes. Biden mengaku berada di jalur untuk memenangkan lebih dari 300 suara electoral dan menunjukkan bahwa lebih banyak orang telah memilihnya – lebih dari 74 juta orang – daripada kandidat presiden AS mana pun dalam sejarah.
Menurut Biden, warga Amerika telah memberinya mandat untuk mengatasi pandemi virus Corona, ekonomi yang sedang berjuang, perubahan iklim, dan rasisme sistemik. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini