KalbarOnline.com – Negara bagian Florida diproyeksikan bakal mendulang suara potensial bagi kedua calon presiden AS, Donald Trump dan Joe Biden. Warga Florida mengantre di hari terakhir pemungutan suara di negara bagian yang memiliki 29 suara Electoral College. Florida dianggap bisa menjadi peluang untu memenangkan Trump.
Jajak pendapat menunjukkan petahana Partai Republik dan mantan Wakil Presiden dari Demokrat Joe Biden hampir seri. Demokrat mendominasi pemungutan suara melalui surat, sementara Partai Republik menutup kesenjangan dengan pemungutan suara langsung lebih awal. Dan, suara keduanya sama kuat.
- Baca juga: Kantongi 5 Suara, Biden Raih Kemenangan di New Hampshire
“(Perhitungan) hampir selesai,” kata ahli dari Lab Penelitian Opini Publik Universitas Florida Utara Michael Binder, seperti dilansir dari AP, Selasa (3/11).
Binder mengatakan margin kemenangan kemungkinan akan berada dalam 1 poin persentase. Selain pemilihan presiden, Florida memiliki beberapa persaingan kongres yang ketat karena Demokrat berharap untuk melebihi jumlah Partai Republik di DPR AS untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Warga Florida akan memberikan suara pada 6 amandemen konstitusional yang diusulkan, termasuk soal kenaikan upah minimum menjadi USD 15 per jam. Dan Partai Republik akan berusaha untuk mempertahankan mayoritas mereka di DPR dan Senat negara bagian. Tetapi kontesasi antara Trump dan Biden adalah yang utama.
Di St. Petersburg, pengacara Michele Peters mengatakan selama pemungutan suara awal, dia memilih Biden. Salah satunya karena dia menilai respons cuek Trump terhadap pandemi Covid-19.
“Kami membutuhkan seseorang di pucuk pimpinan yang akan memimpin bersama para ilmuwan,” kata Peters.
Di Tallahassee, guru Sekolah Dasar Troy Yeomans, 22, mengatakan Biden tidak akan melakukan sesuatu yang berbeda dalam menanggapi pandemi. Itulah sebabnya dia mendukung Trump.
Florida menetapkan standar untuk pemilihan presiden tertutup pada tahun 2000, ketika George W. Bush mengalahkan Al Gore dengan 537 suara dari hampir 6 juta suara. Butuh waktu lima minggu dan perintah Mahkamah Agung AS menghentikan proses penghitungan ulang sebelum Florida menentukan siapa yang akan menjadi presiden berikutnya.
Sejak itu, Florida telah mengadakan serangkaian pemilihan yang ketat. Trump membawa Florida empat tahun lalu dengan selisih tipis, mengalahkan Hillary Clinton dengan 1,2 poin persentase dan hanya mendapatkan 49 persen suara. Pada 2012, Presiden Barack Obama membawa Florida ke Mitt Romney kurang dari satu persentase poin. Obama mengalahkan John McCain dengan 2,8 poin persentase pada 2008.
Sebagian karena pandemi virus korona, Florida telah memecahkan rekor surat suara yang diberikan melalui pos dengan lebih dari 4,6 juta dihitung pada Senin (2/11) pagi. Jumlah itu naik dibandingkan dengan 2,7 juta suara melalui surat pada pemilu 2016. Surat suara masuk akan diterima sampai pemungutan suara ditutup Selasa (3/11).
Florida juga memiliki lebih dari 4,3 juta suara yang diberikan di lokasi pemungutan suara awal. Jika dibandingkan hanya 3,9 juta pada 2016.
Florida sekarang memiliki 14 Republikan dan 13 Demokrat di DPR AS. Kali terakhir Demokrat mengalahkan jumlah Partai Republik dalam delegasi kongres negara bagian adalah dua tahun setelah pemilu 1986. Itu bisa berubah jika Demokrat berhasil mempertahankan 13 petahana mereka dan mengambil satu kursi Republik.
Comment