Gelar Kampanye Bersamaan, Trump dan Biden Berebut Simpati di Florida

KalbarOnline.com – Hari menuju pemilu sudah bisa dihitung dengan jari. Meski strategi dari kedua capres berbeda, jalur mereka tampaknya sama. Kamis lalu (29/10), mereka beradu langsung dengan berkampanye di salah satu negara bagian penentu pemenang pemilu, Florida.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Tim kampanye Donald Trump dan Joe Biden sependapat soal Florida. Negara bagian itu mempunyai 29 suara elektoral yang masih bisa direbut kubu mana pun. Menurut survei The Hill, Biden memimpin 3 persen dari Trump. Namun, Trump memenangkan suara sunshine state pada 2016.

’’Nasib negara ini bergantung pada Florida. Jika kami menang di sini, semuanya berakhir,’’ ujar Biden seperti yang dilansir CNN.

Florida merupakan negara bagian dalam daftar swing states (negara yang pilihannya bisa berubah setiap pemilu) dengan porsi suara elektoral paling besar. Tahun ini, Texas (38 suara elektoral) memang masuk daftar swing states. Namun, sejarah menunjukkan bahwa Texas tak pernah memilih capres Demokrat dalam tiga dekade. Sementara itu, Florida memenangkan tiga capres Republik dan dua capres Demokrat dalam 20 tahun terakhir.

Trump yang baru saja mengganti alamatnya ke Florida berusaha keras mempertahankan kendalinya di wilayah pesisir itu. Biden memang benar, jika Trump kehilangan Florida, kesempatannya untuk memenangi pemilu kali ini mendekati nol persen.

Baca Juga :  Gedung Putih Sebut Donald Trump Hadapi Masa Kritis 48 Jam

’’Percayalah, mereka tak akan membiarkan kalian melakukan apa pun. Sedangkan saya akan terus membuka pintu ekonomi negara ini,’’ ujar Trump menurut Agence France-Presse dalam kampanye di Tampa.

Strategi kubu Republik melawan Demokrat tak banyak berubah. Trump sibuk menebar teror bahwa Demokrat merupakan organisasi sosialis yang bakal mengekang rakyat AS. Pada saat yang sama, capres partai berlogo gajah itu juga sibuk menyebar klaim bahwa Covid-19 bukanlah hal yang harus dipusingkan rakyat AS.

Di sisi lain, Biden yang merupakan kandidat partai simbol keledai itu terus memburu isu Covid-19. Biden terus menekankan fakta bahwa sudah ada 228 ribu penduduk AS meninggal dan 9 juta jiwa terinfeksi virus korona. Tak lupa, Biden juga mengambil hati kelompok yang terlupakan oleh Hillary Clinton pada 2016. Komunitas lansia dan para buruh pada akhirnya menjadi kunci kemenangan Trump di beberapa negara bagian.

’’Saya tidak akan menutup ekonomi. Saya tak akan menutup negara ini. Yang akan saya tutup adalah persebaran virus,’’ ungkap Biden di Tampa, beberapa jam setelah Trump menyambangi kota tersebut.

Baca Juga :  CDC Ungkap Covid-19 Muncul Lebih Dahulu di AS Sebelum Tiongkok

Pilihan Biden dan Trump sudah tak lagi banyak. Mereka memutuskan untuk bertarung di swing states. Tak hanya di Florida, Jumat (30/10) kampanye mereka juga dilakukan di wilayah yang sama. Yakni, negara bagian Wisconsin dan Minnesota.

Keduanya memang tak ingin lengah menjelang 3 November. Trump berusaha mereparasi citranya akibat penanganan kasus Covid-19. Sementara itu, kubu Biden waswas dengan laporan terbaru bahwa ekonomi AS mengalami pertumbuhan 7,4 persen pada kuartal III dibandingkan dengan kuartal II. Trump selalu bisa memikat simpatisan dengan mengecap dirinya pemimpin paling mampu mengangkat ekonomi AS.

Pakar sendiri ragu bahwa langkah terakhir bisa mengubah keadaan. Saat ini, lebih dari 80 juta penduduk sudah menyerahkan surat suara entah melalui pos atau datang ke tempat pemungutan suara pra-pemilu. Jumlah tersebut sudah mencakup 58 persen dari total suara yang terhitung pada 2016.

Comment