Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 18 November 2020 |
KalbarOnline.com – Selain vaksin Covid-19 dari Pfizer, peneliti Amerika Serikat menemukan efektivitas pada vaksin lainnya dari Moderna. Efektivitasnya hampir mencapai 95 persen. Selain vaksin asal Tiongkok dari Sinovac, Indonesia juga membuka peluang untuk menjajaki pengadaan vaksin dari AS.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, pada intinya pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin manapun. Dan saat ini terus melakukan penjajakan dan pengawasan pada sejumlah kandidat dalam uji klinis.
“Kami terbuka dan tanpa lengah memutuskan lakukan kerja sama karena penetapan kandidat vaksin harus melalui proses pengawalan oleh BPOM,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers, Selasa (17/11).
Kemudian uji klinis juga harus melewati kajian dengan dasar-dasar ilmiah lainnya. Prof Wiku menambahkan vaksin yang nanti akan digunakan di Indonesia harus sudah lolos uji klinis tahap I II dan III.
“Dan memperoleh emergency use authorization dari BPOM,” katanya.
Indonesia juga sedang mempersiapkan berbagai sarana pendukung lainnya. Salah satunya rantai pendingin (cold chain) untuk menyimpang vaksin dan distribusi ke seluruh daerah.
“Vaksin Korona yang digunakan adalah vaksin yang sesuai dengan karakterisik masyarakat Indonesia dan sarana pendukung lainnya seperti cold chain,” tuturnya.
Sebelumnya vaksin dari AS Pfizer dan Moderna menunjukkan efektivitas di atas 90 persen. Mereka berencana untuk mengajukan permohonan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin itu dalam beberapa minggu ke depan.
Analisis vaksin Moderna didasarkan pada 95 orang pertama yang mengalami gejala Covid-19. Perusahaan mengatakan vaksin tersebut melindungi atau manjur pada 94,5 persen orang.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Selain vaksin Covid-19 dari Pfizer, peneliti Amerika Serikat menemukan efektivitas pada vaksin lainnya dari Moderna. Efektivitasnya hampir mencapai 95 persen. Selain vaksin asal Tiongkok dari Sinovac, Indonesia juga membuka peluang untuk menjajaki pengadaan vaksin dari AS.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, pada intinya pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin manapun. Dan saat ini terus melakukan penjajakan dan pengawasan pada sejumlah kandidat dalam uji klinis.
“Kami terbuka dan tanpa lengah memutuskan lakukan kerja sama karena penetapan kandidat vaksin harus melalui proses pengawalan oleh BPOM,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers, Selasa (17/11).
Kemudian uji klinis juga harus melewati kajian dengan dasar-dasar ilmiah lainnya. Prof Wiku menambahkan vaksin yang nanti akan digunakan di Indonesia harus sudah lolos uji klinis tahap I II dan III.
“Dan memperoleh emergency use authorization dari BPOM,” katanya.
Indonesia juga sedang mempersiapkan berbagai sarana pendukung lainnya. Salah satunya rantai pendingin (cold chain) untuk menyimpang vaksin dan distribusi ke seluruh daerah.
“Vaksin Korona yang digunakan adalah vaksin yang sesuai dengan karakterisik masyarakat Indonesia dan sarana pendukung lainnya seperti cold chain,” tuturnya.
Sebelumnya vaksin dari AS Pfizer dan Moderna menunjukkan efektivitas di atas 90 persen. Mereka berencana untuk mengajukan permohonan persetujuan darurat untuk menggunakan vaksin itu dalam beberapa minggu ke depan.
Analisis vaksin Moderna didasarkan pada 95 orang pertama yang mengalami gejala Covid-19. Perusahaan mengatakan vaksin tersebut melindungi atau manjur pada 94,5 persen orang.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini