KalbarOnline.com – Berita duka datang dunia sepakbola tanah air. Striker legendaris timnas Indonesia, Ricky Yacobi meninggal dunia di Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta, pada Sabtu (21/11/2020). Penyumbang emas pertama SEA Games 1987 yang akrab disapa Ricky Yakob ini meninggal dunia saat tengah bermain sepak bola, dalam pertandingan persahabatan “Trofeo Medan Selection” di lapangan A Senayan, Jakarta.
Salah satu pemain yang turut bertanding di Trofeo Medan Selection, Lody Hutabarat, menceritakan kronologi meninggalnya Ricky Yacob. Lody mengatakan, Ricky sempat mencetak gol terakhirnya sebelum terjatuh tak sadarkan diri. Saat itu, Ricky Yacobi telah bermain selama 15 menit bersama timnya sebelum akhirnya berhasil mencetak gol.
Namun sayangnya, Ricky Yacobi belum sempat berselebrasi untuk gol terakhirnya itu. “Habis cetak gol, mau selebrasi, terus jatuh kena serangan jantung,” kata Lody Hutabarat menceritakan kronologi meninggalnya Ricky Yacob dilansir dari kompas.com.
Ricky Yacobi jatuh dengan posisi tengkurap saat hendak merayakan gol yang dia cetak di Trofeo Medan Selection. Saat diperiksa, sang legenda timnas Indonesia itu telah tidak sadarkan diri. Para pemain lain yang berada di lapangan langsung memberikan pertolongan pertama dengan berupaya menarik lidah Ricky Yacobi dan melakukan CPR atau cardiopulmonary resuscitation.
Akan tetapi, Rikcy Yacobi tak kunjung sadarkan diri. Pria kelahiran 21 Maret 1963 itu lalu dilarikan ke Rumah Sakit Mintoharjo. Namun, nyawa Ricky Yacobi tidak tertolong. Ricky Yacobi meninggal dunia di usia 57 tahun karena serangan jantung.
Sekilas Tentang Ricky Yacob
Disadur dari rri, Ricky Yacob lahir di Medan, Sumatera Utara pada 12 Maret 1963. Masa keemasan Ricky Yacob terjadi pada paruh kedua dekade 1980-an. Karier sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo.
Selain itu ia pernah memperkuat PSMS Medan sewaktu merebut Piala Suratin. Ia selalu bersaing dengan Bambang Nurdiansyah (Krama Yudha/Pelita Jaya) untuk memperebutkan satu tempat di tim nasional. Kini, Ricky Yacob lebih dikenal dengan nama Ricky Yacobi, ejaan nama yang diperolehnya saat bermain di Liga Jepang.
Selama bermain di Indonesia, Ricky tidak pernah membawa klubnya menjadi juara (Galatama/Liga Indonesia). Namun, ia sempat dua kali turut mempersembahkan medali emas SEA Games pada tahun 1987.
Ricky sangat memesona penggila bola nasional dengan gayanya yang khas. Kurniawan Dwi Yulianto, salah satu penyerang terbaik Indonesia yang bermain di era 1995-2005 sangat mengidolakannya.
Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Ketika itu, tim nasional Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar. Tim Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalty) melawan Uni Emirat Arab (UEA). Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh.
Setelah itu, nama Ricky semakin beken setelah ia dibeli Klub Matsushita FC Jepang pada tahun 1988. Sayang, ia tak mampu beradaptasi dengan udara dingin di Jepang. Hanya empat pertandingan yang sempat ia ikuti—dengan satu gol sempat dicetak.
RSSSF hanya mencatat bahwa Ricky sempat 31 kali memperkuat tim nasional sepanjang enam tahun (9-12-1985 sampai 11-6-1991). Hanya lima gol yang sempat dicatat. Tapi, sepertinya, jumlah gol itu tidak akurat. Ricky setidaknya mencetak 15 gol untuk tim nasional Indonesia di ajang resmi. Selamat jalan legenda!!. [ind]
Comment