Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 01 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Selain tren kenaikan kasus positif di Jawa Tengah, angka kematian di provinsi ini juga ikut naik. Dalam sepekan terakhir jumlahnya naik drastis sebanyak 114 jiwa. Dengan kata lain, angka kematian di Jawa Tengah melonjak 134 persen atau lebih dari dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, kematian akibat Covid-19 pekan ini secara nasional naik 35,6 persen atau bertambah dari 626-835 dalam 1 minggu terakhir. Dan Jawa Tengah mengalami kenaikan angka kematian paling tertinggi.
“Jawa Tengah naik tertinggi sebanyak 134,1 persen. Dari 82 jiwa jadi 192 jiwa dalam sepekan,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12).
Sedangkan selanjutnya disusul oleh tren kenaikan di Jawa Timur sebesar 67,2 persen yakni dari 174 jiwa menjadi 224 jiwa sepekan. Dan Banten naik 17 jiwa dari 7 menjadi 24 jiwa.
“Ini bukan prestasi yang baik. Kenaikan angka kematian menunjukkan bahwa treatment masih belum memadai. Ini jadi perhatian kita semua,” jelasnya.
“Saya minta kepala daerah mengevaluasi penanganan di fasilitas kesehatan. Buat peta segera masalah apa yang menghambat. Koordinasikan dengan satgas pusat dan pemerintah pusat jika perlu,” ungkapnya.
Menurut Prof Wiku, Jawa Tengah saat ini sedang konsolidasi dengan Kemenkes untuk verifikasi data agar sinkronisasi data pusat dan daerah. Dia juga mengapresiasi Jambi dan Bangka Belitung yang berhasil keluar dari angka kematian tertinggi.
“Sebab satu korban jiwa yang meninggal adalah nyawa sangat berharga. Lakukan penanganan semaksimal agar tekan kematian,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Selain tren kenaikan kasus positif di Jawa Tengah, angka kematian di provinsi ini juga ikut naik. Dalam sepekan terakhir jumlahnya naik drastis sebanyak 114 jiwa. Dengan kata lain, angka kematian di Jawa Tengah melonjak 134 persen atau lebih dari dua kali lipat dibanding pekan sebelumnya.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, kematian akibat Covid-19 pekan ini secara nasional naik 35,6 persen atau bertambah dari 626-835 dalam 1 minggu terakhir. Dan Jawa Tengah mengalami kenaikan angka kematian paling tertinggi.
“Jawa Tengah naik tertinggi sebanyak 134,1 persen. Dari 82 jiwa jadi 192 jiwa dalam sepekan,” tegas Prof Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12).
Sedangkan selanjutnya disusul oleh tren kenaikan di Jawa Timur sebesar 67,2 persen yakni dari 174 jiwa menjadi 224 jiwa sepekan. Dan Banten naik 17 jiwa dari 7 menjadi 24 jiwa.
“Ini bukan prestasi yang baik. Kenaikan angka kematian menunjukkan bahwa treatment masih belum memadai. Ini jadi perhatian kita semua,” jelasnya.
“Saya minta kepala daerah mengevaluasi penanganan di fasilitas kesehatan. Buat peta segera masalah apa yang menghambat. Koordinasikan dengan satgas pusat dan pemerintah pusat jika perlu,” ungkapnya.
Menurut Prof Wiku, Jawa Tengah saat ini sedang konsolidasi dengan Kemenkes untuk verifikasi data agar sinkronisasi data pusat dan daerah. Dia juga mengapresiasi Jambi dan Bangka Belitung yang berhasil keluar dari angka kematian tertinggi.
“Sebab satu korban jiwa yang meninggal adalah nyawa sangat berharga. Lakukan penanganan semaksimal agar tekan kematian,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini