Bulan Desember tepatnya tanggal 1 diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. HIV/AIDS adalah infeksi virus yang sangat rentan dialami para wanita. Data menunjukkan, ibu rumah tangga saat ini termasuk kelompok penyandang HIV yang cukup besar. Oleh karena itu, para wanita, harus paham apakah termasuk berisiko tertular dan mengenali gejalanya sejak dini.
Gejala awal HIV cenderung ringan. Namun, penyakit ini tetap perlu dideteksi sedini mungkin, karena orang yang positif HIV bisa menularkan virusnya ke orang lain. Inilah kenapa, penting mengetahui gejala HIV. Nah dalam artikel ini, secara spesifik akan dibahas gejala HIV pada wanita.
Pada umumnya, gejala HIV pada wanita mirip dengan pada pria. Namun, tidak semua gejala tersebut sama. Berikut sejumlah gejala HIV pada wanita yang perlu Geng Sehat ketahui!
Baca juga: Ibu Hamil dengan HIV Wajib Konsumsi Obat Antiretroviral, Ini Faktanya!
Gejala HIV pada Wanita
Berikut sejumlah gejala HIV pada wanita yang perlu Kamu ketahui:
1. Gejala yang Menyerupai Flu
Pada awal infeksi HIV, kebanyakan orang tidak mengalami gejala apapun. Namun, beberapa orang mengalami gejala yang menyerupai flu, termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Kurang energi
Gejala-gejala ini seringkali hilang dalam kurun waktu beberapa minggu.
2. Ruam Kulit
Gejala HIV pada wanita salah satunya adalah masalah kulit. Ruam kulit merupakan gejala umum dari HIV. Ruam kulit tersebut bisa merupakan gejala dari HIV atau infeksi lain yang disebabkan oleh HIV.
Selain ruam kulit, lesi juga bisa muncul, baik di mulut, organ genital, atau anus orang yang terinfeksi HIV.
3. Pembengkakan Kelenjar
Kelenjar getah bening terletak di berbagai bagian tubuh manusia, termasuk leher, belakang kepala, ketiak, dan selangkangan. Sebagai bagian dari sistem imun, kelenjar getah bening melawan infeksi dengan cara menyimpan sel-sel imun dan menyaring patogen.
Ketika HIV mulai menyebar, aktivitas sistem imun meningkat. Hal tersebut menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Ini merupakan salah satu gejala HIV.
4. Infeksi
HIV mempersulit sistem imun melawan bakteri dan virus, sehingga penderitanya mudah terkena infeksi dan penyakit. Beberapa penyakit menular yang umum menyerang penderita HIV di antaranya pneumonia, tuberkulosis, dan kandidiasis oral atau vaginal. Secara spesifik, gejala HIV pada wanita diantaranya infeksi jamur dan infeksi bakteri.
Pada umumnya, penderita HIV lebih mudah terkena infeksi di bagian-bagian tubuh ini:
- Kulit
- Mata
- Paru-paru
- Ginjal
- Saluran pencernaan
- Otak
Baca juga: 5 Miskonsepsi Tentang HIV dan AIDS yang Paling Umum
5. Demam dan Keringat Malam
Gejala HIV pada wanita lainnya adalah demam dan keringat malam. Demam yang dialami penderita HIV umumnya demam rendah (37.7-38.2 derajat celsius). Terkadang, keringat malam juga menyertai penderita HIV yang mengalami demam.
6. Perubahan Siklus Menstruasi
Perubahan siklus menstruasi juga termasuk salah satu gejala HIV pada wanita. Wanita yang terinfeksi HIV bisa mengalami menstruasi yang lebih ringan atau berat dari biasanya. Bisa juga mereka sama sekali tidak menstruasi.
7. Penyakit Inflamasi Pelvis
Penyakit inflamasi pelvis merupakan infeksi pada rahim, tuba falopi, dan indung telur. Penyakit inflamasi pelvis pada wanita yang terkena HIV lebih sulit untuk disembuhkan. Gejalanya pun umumnya lebih sulit dikontrol.
8. Gejala HIV Stadium Lanjut dan AIDS
Ketika HIV semakin berkembang, penderitanya mengalami lebih banyak gejala, seperti:
- Diare
- Mual dan muntah
- Berat badan menurun
- Sakit kepala berat
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Sesak napas
- Batuk kronik
- Sulit menelan. (UH)
Gejala-gejala tersebut biasanya bermunculan jika HIV tidak dikontrol dan diobati serta sudah berkembang ke stadium lanjut. Maka itu, penting untuk mendeteksi dini HIV dan menjalani pengobatan secepat mungkin.
Baca juga: Yurike Ferdinandus, Buktikan Ibu Rumah Tangga yang Terinfeksi HIV/AIDS Masih Dapat Hidup Berkualitas
Sumber:
Healthline. HIV and Women: Common Symptoms. Oktober 2018.
New York City Department of Health. 100 questions and answers about HIV/AIDS.
Comment