Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 10 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Setelah Inggris, Kanada juga kini menyetujui vaksin Pfizer dan BioNTech temuan pasangan suami istri peneliti dr. Ugur Sahin dan istrinya dr. Özlem Türeci. Kanada menjadi negara ketiga di dunia, setelah Inggris dan Bahrain, yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech.
Kepala bisnis dan komersial di perusahaan bioteknologi yang bermitra dengan raksasa farmasi Pfizer Sean Marret mengatakan vaksin tersebut hanya ditemukan dalam waktu 10 bulan. Marret mengatakan dosis pertama harus tiba di Kanada dari fasilitas manufaktur di Eropa dalam beberapa hari ke depan. Mereka diharapkan akan dikirim ke seluruh negeri dan vaksinasi pertama dimulai segera setelah itu.
“Kanada adalah salah satu negara pertama di dunia yang menerima dosis dari kami setelah mendapat persetujuan,” kata Marret seperti dilansir dari Ottawa Citizen, Kamis (10/12).
Kanada diperkirakan akan menerima total 249 ribu dosis vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Desember. Cukup untuk 124 ribu orang untuk diimunisasi. Kanada telah membeli total 20 juta dosis vaksin untuk dikirim secara berkelompok.
“Saya pikir itu adalah tugas kami untuk memberikan dosis sebanyak yang kami bisa ke sebanyak mungkin negara,” jelasnya.
“Ini tidak hanya memungkinkan vaksinasi dimulai sesegera mungkin, tetapi menawarkan beberapa harapan nyata bagi penduduk yang lelah karena pandemi,” ujarnya.
Kanada menandatangani kesepakatan pembelian di muka dengan Pfizer-BioNTech. Vaksin Covid-19 kedua yang menjanjikan, dari Moderna, juga mencapai tahap akhir dari proses persetujuan.
Vaksin Pfizer-BioNTech 95 persen efektif dalam uji klinis, termasuk pada orang tua. Tetapi membutuhkan penyimpanan yang sangat dingin di bawah -70 C. Pejabat Kesehatan Kanada mengatakani.
BioNTech, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pasangan suami istri peneliti yang sama-sama anak imigran Turki di Jerman, telah menjadi contoh kolaborasi global dalam upaya luar biasa yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi. BioNTech dan Pfizer berharap dapat memproduksi 1,3 miliar dosis secara global pada akhir tahun 2021.
Vaksin tersebut tidak hanya terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit dari Covid-19 selama uji coba, tetapi vaksin itu diyakini telah menciptakan respons antibodi dan sel-T yang kuat. Sel-T penting untuk respon imun.
KalbarOnline.com – Setelah Inggris, Kanada juga kini menyetujui vaksin Pfizer dan BioNTech temuan pasangan suami istri peneliti dr. Ugur Sahin dan istrinya dr. Özlem Türeci. Kanada menjadi negara ketiga di dunia, setelah Inggris dan Bahrain, yang menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech.
Kepala bisnis dan komersial di perusahaan bioteknologi yang bermitra dengan raksasa farmasi Pfizer Sean Marret mengatakan vaksin tersebut hanya ditemukan dalam waktu 10 bulan. Marret mengatakan dosis pertama harus tiba di Kanada dari fasilitas manufaktur di Eropa dalam beberapa hari ke depan. Mereka diharapkan akan dikirim ke seluruh negeri dan vaksinasi pertama dimulai segera setelah itu.
“Kanada adalah salah satu negara pertama di dunia yang menerima dosis dari kami setelah mendapat persetujuan,” kata Marret seperti dilansir dari Ottawa Citizen, Kamis (10/12).
Kanada diperkirakan akan menerima total 249 ribu dosis vaksin Pfizer-BioNTech pada akhir Desember. Cukup untuk 124 ribu orang untuk diimunisasi. Kanada telah membeli total 20 juta dosis vaksin untuk dikirim secara berkelompok.
“Saya pikir itu adalah tugas kami untuk memberikan dosis sebanyak yang kami bisa ke sebanyak mungkin negara,” jelasnya.
“Ini tidak hanya memungkinkan vaksinasi dimulai sesegera mungkin, tetapi menawarkan beberapa harapan nyata bagi penduduk yang lelah karena pandemi,” ujarnya.
Kanada menandatangani kesepakatan pembelian di muka dengan Pfizer-BioNTech. Vaksin Covid-19 kedua yang menjanjikan, dari Moderna, juga mencapai tahap akhir dari proses persetujuan.
Vaksin Pfizer-BioNTech 95 persen efektif dalam uji klinis, termasuk pada orang tua. Tetapi membutuhkan penyimpanan yang sangat dingin di bawah -70 C. Pejabat Kesehatan Kanada mengatakani.
BioNTech, sebuah perusahaan yang didirikan oleh pasangan suami istri peneliti yang sama-sama anak imigran Turki di Jerman, telah menjadi contoh kolaborasi global dalam upaya luar biasa yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi. BioNTech dan Pfizer berharap dapat memproduksi 1,3 miliar dosis secara global pada akhir tahun 2021.
Vaksin tersebut tidak hanya terbukti sangat efektif dalam mencegah penyakit dari Covid-19 selama uji coba, tetapi vaksin itu diyakini telah menciptakan respons antibodi dan sel-T yang kuat. Sel-T penting untuk respon imun.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini