Profesor Wiku Analogikan Penyelesaian Pandemi dengan Keju Swiss

KalbarOnline.com – Vaksin Covid-19 telah tiba di Indonesia sekalipun masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun tak cukup hanya vaksin Covid-19, tapi diperlukan langkah komprehensif yakni 3T (testing, tracing, dan treatment) serta wajib protokol 3M yakni wajib memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan, dalam menyelesaikan pandemi, ada beberapa faktor yang sama pentingnya dengan vaksin. Hal itu dianalogikannya seperti lapisan keju Swiss.

Baca Juga :  32 Tahun Peristiwa Talangsari, Korban Masih Berharap Negara Penuhi Hak

“Digambarkan dalam ilustrasi bahwa pandemi Covid-19 layaknya jajaran lapisan keju yang berlubang, maka satu sama lain lapisan saling menutupi lubang lapisan keju di depan dan belakangnya, atau disebut dengan swiss cheese model,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (10/12).

Menurutnya, upaya pengendalian Covid-19 saja tidak akan cukup efektif jika tidak disertai upaya lainnya yang menutupi kekurangan masing-masing dan saling melengkapi. Misalnya penerapan protokol kesehatan 3M yang hanya mengindahkan satu aspek saja ataupun upaya 3T yang hanya memasifkan pada 1 upaya saja.

Baca Juga :  Ketua Tim Riset: Penyakit Covid-19 Gila-Gilaan, Jangan Debatkan Vaksin

“Maka akan menghasilkan perkembangan penanganan dan pengendalian Covid-19 yang kurang efektif. Perlu adanya kerja sama dr setiap masyarakat bersungguh-sungguh mengendalikan Covid-19,” tegas Prof Wiku.

Maka kesimpilannya langkah vaksinasi di tingkat nasional harus tetap diikuti dengan kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan di setiap kegiatan. Sebab vaksinasi akan berjalan dengan efektif apabila protokol kesehatan dilakukan disiplin.

Comment