KalbarOnline.com – Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) menggelar riset seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Hasil dianggap sudah bagus. Hanya isu adanya calo yang bisa menjajikan kelulusan atau istilahnya penembak di atas kuda masih menjadi catatan tersendiri bagi Polri.
Kepala Divisi Riset Lemkapi Awaludin Marwan mengatakan, riset ini melibatkan 399 responden dengan margin of error 5 persen. Adapun sistem riset menggunakan metode pourposive sampling.
Hasilnya 83,7 persen menyatakan sangat percaya jika seleksi Akpol dilaksanakan secara jujur dan bersih dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Sedangkan 10,8 persen menyatakan percaya, dan 5,5 persen menyatakan tidak percaya seleksi Akpol dilaksanakan secara jujur.
“Persepsi tentang penembak diatas kuda dan kecurangan meskipun sudah jarang ditemukan, tapi polri tetap mewaspadainya,” kata Awaludin dalam keterangan tertulis, Rabu (16/12).
Awaludin mengatakan, riset awalnya akan digelar diseluruh Polda di Indonesia. Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat riset hanya bisa dilaksanakan disejumlah Polda saja.
Dalam kesempatan ini, Lemkapi juga menyerahkan dua penghargaan untuk Polri. Pertama penghargaan Public Trust Award dan kedua penghargaan Promoter Reward atas keberhasilan pembinaan SDM di seluruh jajaran Polri.
Sementara itu Karo Jiandtra SDM Polri Brigjen Pol Sandi Nugroho menyambut baik temuan Lemkapi ini. Dia berharap dengan adanya 2 penghargaan ini bisa memicu Polri untuk semakin meningkatkan pelayanan publik.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terus mendukung penerimaan Polri yang semakin baik,” pungkas Sandi.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment