Begini Ketatnya Aturan Selama Libur Natal di Singapura

KalbarOnline.com – Pemerintah Singapura dengan tegas meminta masyarakat bertanggung jawab secara sosial dan mengambil langkah-langkah protokol kesehatan selama periode perayaan Natal. Aturan ketat diberlakukan termasuk tak boleh berkumpul atau mengadakan pesta lebih dari 5 orang.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Kita tidak boleh berpuas diri dan harus terus waspada. Jika tidak, pengorbanan individu dan kolektif kami selama setahun terakhir akan sia-sia,” kata Kementerian Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura pada Kamis (24/12).

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (25/12), pemerintah Singapura mengingatkan masyarakat untuk tidak berbagi meja saat makan di gerai makanan dan minuman. Batasan ukuran grup saat ini yang terdiri dari 5 orang akan berlaku hingga 27 Desember. Grup besar tidak boleh dibagi menjadi beberapa meja kecuali semua anggota berasal dari rumah yang sama.

Baca Juga :  Muncul Wacana Masuk Singapura Wajib Punya Paspor Vaksin Covid-19

Pengunjung harus mengenakan masker mereka sambil menunggu makanan dan minuman. Mereka diminta segera mengenakan masker setelah selesai makan dan minum.

“Sebab makan di luar adalah aktivitas yang melibatkan risiko yang cukup besar,” kata pemerintah.

Masyarakat juga diimbau untuk tidak mengunjungi pusat perbelanjaan, supermarket, kantor pos, dan stadion pada jam sibuk. Di pantai atau taman, individu tidak boleh berkumpul dalam kelompok yang beranggotakan lebih dari 5 orang.

Masyarakat juga harus memastikan jarak yang aman dari kelompok lain. Informasi terbaru tentang tingkat pengunjung dan penutupan sementara untuk kebun, taman, dan cagar alam yang dikelola oleh Dewan Taman Nasional dapat ditemukan secara online.

Mereka yang ingin mengunjungi pantai Sentosa pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur harus memesan tiket masuk, hingga 5 hari sebelum kunjungan. “Sementara banyak yang mungkin ingin bertemu dengan keluarga dan teman, atau mengunjungi area populer untuk berbelanja atau makan di luar, kami mendorong semua orang untuk menghindari kunjungan dalam kelompok besar dan untuk mematuhi langkah-langkah manajemen aman yang berlaku,”kata pemerintah.

Baca Juga :  PBB Sebut Penyiksaan dan Kerja Paksa Meluas di Penjara Korea Utara

Pemerintah juga tidak akan ragu untuk melakukan penegakan hukum jika ada yang mengabaikan protokol. Kerja sama individu dan bisnis akan membantu menjaga kesehatan masyarakat, sekaligus memungkinkan bisnis tetap berjalan.

“Bersama-sama, upaya kolektif kami akan menentukan apakah kami berhasil melakukan transisi ke Fase 3 dan ke normal baru,” pungkas pernyataan pemerintah.

Comment