Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 29 Desember 2020 |
KalbarOnline.com-Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting membuka tahun 2020 dengan gelar juara di kandang sendiri.
Untuk kali pertama sejak menjadi kampiun China Open 2018, Ginting kembali naik di podium tertinggi BWF World Tour. Pemain yang pada 20 Oktober lalu berusia 24 tahun itu menjadi juara Indonesia Masters 2020.
Pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, 19 Januari tersebut, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu mengalahkan pemain Denmark Anders Antonsen dalam rubber game dengan skor 17-21, 21-15, 21-9.
Baca Juga: Momen Ganda Campuran No 1 Indonesia Catat Sejarah Besar dan Monumental
Gelar ini tidak cuma sebagai pemutus rekor Ginting yang gagal menjadi juara dalam 18 bulan terakhir. Atau, pelepas dahaga setelah Ginting selalu kandas walaupun bisa menjejak lima final sepanjang 2019.
Lebih dari itu, trofi Indonesia Masters membuat Ginting melesat naik ke posisi lima dunia. Itu adalah ranking tertinggi dalam karirnya.
Kala mencapai semifinal turnamen Super 500 ini, posisi Ginting naik satu tingkat ke ranking enam dunia. Dia menggeser kompatriotnya Jonatan Christie yang turun ke posisi tujuh dunia.
Dengan gelar juara Indonesia Masters 2020 ini, Ginting mengumpulkan poin 76.722. Sebaliknya, kekalahan yang ditelan Antonen membuat komposisi lima besar dunia ketika itu sedikit mengalami sedikit pergeseran.
Gagal mempertahankan gelar membikin Antonsen turun dari posisi tiga ke enam dunia. Dia mengoleksi 76.200 poin. Rekan senegara Antonsen, Viktor Axelsen malah naik ke posisi tiga (77.600). Sementara itu pemain Tiongkok Chen Long yang absen dari Indonesia Masters ada di ranking empat (76.800).
Posisi satu dan dua dunia masih ditempati bintang asal Jepang Kento Momota (111.918) dan tunggal Taiwan Chou Tien-chen (80.548).
Koleksi poin Momota yang berada jauh di atas dibandingkan para pesaing, menunjukkan dominasi totalnya terutama sepanjang 2019.
Di sisi lain, Jonatan Christie turun satu tingkat ke posisi tujuh dunia. Itu berdasarkan rilis resmi dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan muncul pada Selasa 21 Januari.
”Masih banyak yang harus diperbaiki, tapi saya puas dengan penampilan saya seminggu ini. Saya bisa mengatasi lawan dengan baik. Saat di game kedua saya di atas angin, saya bisa keluar dari tekanan setelah kalah di game pertama. Ini yang bikin saya puas,” kata Ginting dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Ya, dalam laga final itu, Ginting memang kehilangan game pertama. Namun dia bangkit pada game kedua dan bermain sangat dahsyat di game penentuan.
”Jujur saya seneng banget, apalagi ini di rumah sendiri bisa juara. Gelar ini sangat berarti buat saya. Saya lebih termotivasi, lebih semangat lagi untuk mengejar ke Olimpiade,” tambah Ginting.
Sayang, pada All England 2020, Ginting gagal meraih hasil baik. Dia sudah kalah pada babak pertama melawan pemain asal Denmark Rasmus Gemke. Ginting kandas dua game langsung dengan skor 14-21, 18-21.
Alhasil, peringkat Ginting kembali melorot. Dari ranking lima menjadi enam dunia. Sebelum kegagalan di All England itu, Ginting membantu tim Indonesia meraih gelar juara beregu Asia 2020 di Manila, Filipina.
KalbarOnline.com-Tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting membuka tahun 2020 dengan gelar juara di kandang sendiri.
Untuk kali pertama sejak menjadi kampiun China Open 2018, Ginting kembali naik di podium tertinggi BWF World Tour. Pemain yang pada 20 Oktober lalu berusia 24 tahun itu menjadi juara Indonesia Masters 2020.
Pada partai final di Istora Senayan, Jakarta, 19 Januari tersebut, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu mengalahkan pemain Denmark Anders Antonsen dalam rubber game dengan skor 17-21, 21-15, 21-9.
Baca Juga: Momen Ganda Campuran No 1 Indonesia Catat Sejarah Besar dan Monumental
Gelar ini tidak cuma sebagai pemutus rekor Ginting yang gagal menjadi juara dalam 18 bulan terakhir. Atau, pelepas dahaga setelah Ginting selalu kandas walaupun bisa menjejak lima final sepanjang 2019.
Lebih dari itu, trofi Indonesia Masters membuat Ginting melesat naik ke posisi lima dunia. Itu adalah ranking tertinggi dalam karirnya.
Kala mencapai semifinal turnamen Super 500 ini, posisi Ginting naik satu tingkat ke ranking enam dunia. Dia menggeser kompatriotnya Jonatan Christie yang turun ke posisi tujuh dunia.
Dengan gelar juara Indonesia Masters 2020 ini, Ginting mengumpulkan poin 76.722. Sebaliknya, kekalahan yang ditelan Antonen membuat komposisi lima besar dunia ketika itu sedikit mengalami sedikit pergeseran.
Gagal mempertahankan gelar membikin Antonsen turun dari posisi tiga ke enam dunia. Dia mengoleksi 76.200 poin. Rekan senegara Antonsen, Viktor Axelsen malah naik ke posisi tiga (77.600). Sementara itu pemain Tiongkok Chen Long yang absen dari Indonesia Masters ada di ranking empat (76.800).
Posisi satu dan dua dunia masih ditempati bintang asal Jepang Kento Momota (111.918) dan tunggal Taiwan Chou Tien-chen (80.548).
Koleksi poin Momota yang berada jauh di atas dibandingkan para pesaing, menunjukkan dominasi totalnya terutama sepanjang 2019.
Di sisi lain, Jonatan Christie turun satu tingkat ke posisi tujuh dunia. Itu berdasarkan rilis resmi dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan muncul pada Selasa 21 Januari.
”Masih banyak yang harus diperbaiki, tapi saya puas dengan penampilan saya seminggu ini. Saya bisa mengatasi lawan dengan baik. Saat di game kedua saya di atas angin, saya bisa keluar dari tekanan setelah kalah di game pertama. Ini yang bikin saya puas,” kata Ginting dalam konferensi pers setelah pertandingan.
Ya, dalam laga final itu, Ginting memang kehilangan game pertama. Namun dia bangkit pada game kedua dan bermain sangat dahsyat di game penentuan.
”Jujur saya seneng banget, apalagi ini di rumah sendiri bisa juara. Gelar ini sangat berarti buat saya. Saya lebih termotivasi, lebih semangat lagi untuk mengejar ke Olimpiade,” tambah Ginting.
Sayang, pada All England 2020, Ginting gagal meraih hasil baik. Dia sudah kalah pada babak pertama melawan pemain asal Denmark Rasmus Gemke. Ginting kandas dua game langsung dengan skor 14-21, 18-21.
Alhasil, peringkat Ginting kembali melorot. Dari ranking lima menjadi enam dunia. Sebelum kegagalan di All England itu, Ginting membantu tim Indonesia meraih gelar juara beregu Asia 2020 di Manila, Filipina.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini