KalbarOnline.com — Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman mengharapkan calon Kapolri yang akan datang memiliki kemampuan dalam menjaga keberagaman dan berdiri di atas semua golongan yang ada di Indonesia agar tetap harmoni. Hal lain yang perlu diutamakan dalam tugas Kapolri adalah menjunjung tinggi nilai demokrasi, menjaga netralitas dari kepentingan politik, serta yang mutlak harus ditegakkan aturan hukum yang berlaku dengat tetap menjaga profesionalisme Polri.
“Kapolri harus benar-benar tegakkan aturan hukum, menjaga keberagaman dan kemajemukan masyarakat, tidak main hakim sendiri atas nama stabilitas politik, jaga netralitas dalam pemilu dan pilkada, dan menjaga nilai-nilai demokrasi,” papar Benny kepada para awak media di Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini menghendaki Kapolri yang terpilih nanti memiliki integritas dan berdiri di atas semua kelompok. Dia tidak berharap Kapolri yang nantinya ditunjuk menjadi bagian dan menjalankan kepentingan kelompok tertentu. “Kapolri yang ditunjuk hendaknya berdiri di atas semua kelompok, golongan, dan kepentingan, tidak menjadi bagian dari agenda politik kekuasaan dari partai yang berkuasa,” ujar Benny.
Meskipun demikian, dia menyadari bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki hak prerogatif untuk mengajukan nama calon Kapolri. Dia hanya berharap pemilihan nama calon Kapolri tidak dipengaruhi pihak lain.
“Presiden punya hak eksklusif untuk mengajukan nama calon Kapolri ke DPR RI berdasarkan nama-nama yang diajukan Kompolnas. Harap Presiden tidak dibelenggu kekuatan oligarki dalam menentukan figur Kapolri mendatang,” ungkap Benny.
Adapun nama-nama jenderal yang diajukan Kompolnas kepada Presiden Jokowi untuk menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar. (ind)
Comment