Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 13 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Supeno Hendi Kuswanto tampak terlihat sedikit lega usai Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Okky Bisma, salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sebagai ayah, tentu menjadi pukulan berat harus kehilangan anaknya secara mendadak.
Bak disambar petir di siang bolong. Mungkin itu istilah yang tepat bagi seseorang yang kehilangan orang terkasih dalam kecelakaan pesawat. Selama 6 tahun bekerja di Sriwijaya Air sebagai pramugara, Supeno tidak pernah membayangkan anaknya akan menjadi korban kecelakaan.
Selama 6 tahun terakhir, Okky tidak mengalami kendala selama bertugas sebagai pramugara Sriwijaya Air. Dia sudah berulang kali terbang di dalam maupun ke luar negeri. Istri Okky yang juga menjadi pramugari bahkan memiliki jam terbang lebih lama. Karena sudah bertugas 10 tahun di maskapai yang sama.
Baca juga: Penyelam Kopaska Temukan Dompet Milik Pramugari Sriwijaya Air SJ-182
Takdir memang tidak bisa ditebak. Pada 9 Januari 2021, Okky ternyata terbang untuk terakhir kalinya. Dia menjadi korban pertama Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Dahsyatnya kecelakaan pesawat seolah dipahami betul oleh keluarga Okky. Namun, Supeno menaruh harapan besar jika jenazah anaknya bisa ditemukan utuh. Itu yang membuat keluarga belum mengambil jenazah, meski sudah teridentifikasi 2 hari lalu.
“Mudah-mudahan anak saya utuh ya jasadnya, memang saya kasih waktu dua hari untuk barang kali ada tambahan dari tim evakuasi,” kata Supeno di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (13/1).
Tampaknya pihak keluarga sudah sangat menginginkan Okky kembali ke pangkuan keluarga. Meskipun evakuasi belum selesai, Supeno memutuskan mengambil jenazah anaknya besok.
“Hari ini konfirmasi untuk pengambilan jenazah esok hari. Pukul 10.00 jadwalnya,” ucap Supeno.
Jenazah rencananya akan langsung dikebumikan di dekat tinggal Okky, yakni di Condet, Jakarta Timur. Meski sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Okky akan tetap menjadi memori indah. Pria 29 tahun itu tetap hidup sebagai orang baik di mata keluarga dan kerabatnya.
“Ini hampir di atas 100 ribu (orang) yang mendoakan, masih belum berhenti, sampai luar negeri ini, alhamdulillah ya. Baik endingn-ya, doakan saja mudah-mudahan syahid,” tutup Supeno.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Supeno Hendi Kuswanto tampak terlihat sedikit lega usai Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi jenazah Okky Bisma, salah satu korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Sebagai ayah, tentu menjadi pukulan berat harus kehilangan anaknya secara mendadak.
Bak disambar petir di siang bolong. Mungkin itu istilah yang tepat bagi seseorang yang kehilangan orang terkasih dalam kecelakaan pesawat. Selama 6 tahun bekerja di Sriwijaya Air sebagai pramugara, Supeno tidak pernah membayangkan anaknya akan menjadi korban kecelakaan.
Selama 6 tahun terakhir, Okky tidak mengalami kendala selama bertugas sebagai pramugara Sriwijaya Air. Dia sudah berulang kali terbang di dalam maupun ke luar negeri. Istri Okky yang juga menjadi pramugari bahkan memiliki jam terbang lebih lama. Karena sudah bertugas 10 tahun di maskapai yang sama.
Baca juga: Penyelam Kopaska Temukan Dompet Milik Pramugari Sriwijaya Air SJ-182
Takdir memang tidak bisa ditebak. Pada 9 Januari 2021, Okky ternyata terbang untuk terakhir kalinya. Dia menjadi korban pertama Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi oleh Tim DVI Polri.
Dahsyatnya kecelakaan pesawat seolah dipahami betul oleh keluarga Okky. Namun, Supeno menaruh harapan besar jika jenazah anaknya bisa ditemukan utuh. Itu yang membuat keluarga belum mengambil jenazah, meski sudah teridentifikasi 2 hari lalu.
“Mudah-mudahan anak saya utuh ya jasadnya, memang saya kasih waktu dua hari untuk barang kali ada tambahan dari tim evakuasi,” kata Supeno di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (13/1).
Tampaknya pihak keluarga sudah sangat menginginkan Okky kembali ke pangkuan keluarga. Meskipun evakuasi belum selesai, Supeno memutuskan mengambil jenazah anaknya besok.
“Hari ini konfirmasi untuk pengambilan jenazah esok hari. Pukul 10.00 jadwalnya,” ucap Supeno.
Jenazah rencananya akan langsung dikebumikan di dekat tinggal Okky, yakni di Condet, Jakarta Timur. Meski sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Okky akan tetap menjadi memori indah. Pria 29 tahun itu tetap hidup sebagai orang baik di mata keluarga dan kerabatnya.
“Ini hampir di atas 100 ribu (orang) yang mendoakan, masih belum berhenti, sampai luar negeri ini, alhamdulillah ya. Baik endingn-ya, doakan saja mudah-mudahan syahid,” tutup Supeno.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini