KalbarOnline.com – Kepala Dinas Penyelamatan Bawah Air (Kadislambair) Koarmada I, Kolonel Laut (T) Wahyudin Arif menceritakan proses pengangkatan black box flight data recorder (FDR) oleh tim penyelam Dislambair pada Selasa (12/1) kemarin.
Menurut Arif, tim penyelam terlebih dahulu menemukan underwater locator beacon yang terlepas dari black box FDR sekitar pukul 11.00 WIB.
“Jadi pada saat itu FDR belum ditemukan. Pada saat jam terakhir, kita menyelam sejak pukul 15.00 WIB. Alhamdulillah, berhasil menemukan black box itu di detik-detik terakhir,” kata Arif dalam keterangannya, Rabu (13/1).
Arif menyampaikan, sebelum akhirnya FDR ditemukan, tim penyelam Dislambair melakukan pencarian black box tanpa menggunakan bantuan pemancar sinyal. Sebab, underwater locator beacon lebih dahulu ditemukan dalam keadaan terlepas dari black box itu sendiri, baik FDR maupun cockpit voice recorder (CVR).
Tim penyelam meyakini, bahwa black box masih berada tak jauh dari penemuan underwater locator beacon tersebut. Oleh sebab itu, tim melakukan penyisiran dengan mengurai puing pesawat satu per satu hingga akhirnya FDR ditemukan.
“Kami memang yang dapat tugas untuk menyisir puing-puing tumpukan itu. Karena di dalam air itu banyak sekali puing-puing saling bertumpukan dan berserakan. Kami di situ mulai mengurai satu demi satu dengan teliti. Alhamdulillah, berkat rahmat tuhan (FDR) bisa ketemu,” ungkap Arif.
Hingga kini, black box yang belum ditemukan adalah cockpit voice recorder (CVR). Alat tersebut berisi percakapan antara pilot dengan kru pesawat dan menara pengawas sebelum pesawat jatuh.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kotak hitam atau black box flight data recorder (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu berhasil ditemukan. Black box tersebut berisi rekaman data penerbangan.
Baca Juga: Surpres soal Kapolri, PKB: Sepertinya Rabu Keramat, Kita Tunggu Saja
Baca Juga: Luhut: Tragedi Sriwijaya Air Harus Jadi Evaluasi
Baca Juga: Sarah Beatrice Jadi ‘Korban’ Sriwijaya Air karena KTP Dipinjam Teman
“Hari ini tepat jam 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan informasi kepada saya, bahwa sesuai dengan perkiraan yang ditentukan di wilayah yang sudah ditandai, telah ditemukan bagian dari flight data recorder (FDR),” ucap Hadi.
Hadi menuturkan, tim SAR hingga kini masih memburu VCR yang juga diduga berada di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. “Cockpit voice recorder masih perlu dicari, dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut,” ujar Hadi.
Hadi meyakini, CVR milik pesawat Sriwijaya Air juga berada pada lokasi yang sama. Sehingga tidak lama lagi akan segera ditemukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Comment