Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 17 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dalam menyikapi korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Sulwesi Barat pada Jumat (15/1) dini hari.
“Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa,” kata Risma dalam keterangannya, Minggu (17/1).
Risma menuturkan, untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri. Dia memastikan, bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya akan dikirimkan bertahap.
Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat, Korban Meninggal Dunia jadi 56 Orang
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat,” ujar Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya ini memastikan, pihaknya juga mendirikan dapur umum bagi korban terdampak gempa di tenda-tenda pengungsian. Setiap harinya, diperkirakan dapur umum Kemensos memasak hingga 6.000 nasi bungkus.
“Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2.000 nasi bungkus dalam satu kali masak. Sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus,” ucap Risma.
Selain itu, Risma juga menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia. Hingga kini, pihaknya masih akan terus perbarui informasi.
“Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk,” urai Risma.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (16/1) pukul 20.00 WIB malam, korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) di Sulawesi Barat menjadi 56 orang. Dengan rincian, 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, selain korban meninggal terdapat juga 637 korban luka-luka di Kabupaten Majene dan Mamuju.
“Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju, terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap,” ujar Raditya dalam keterangannya, Minggu (17/1).
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memerintahkan jajarannya untuk mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dalam menyikapi korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Kemensos juga menyalurkan bantuan logistik menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 di Sulwesi Barat pada Jumat (15/1) dini hari.
“Bantuan logistik sudah dalam perjalanan menuju lokasi terdampak gempa. Tim LDP melaporkan bahwa mereka juga sudah bergerak. Kita upayakan bantuan secepat-cepatnya untuk penanganan warga terdampak gempa,” kata Risma dalam keterangannya, Minggu (17/1).
Risma menuturkan, untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri. Dia memastikan, bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya akan dikirimkan bertahap.
Baca Juga: Gempa Sulawesi Barat, Korban Meninggal Dunia jadi 56 Orang
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat,” ujar Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya ini memastikan, pihaknya juga mendirikan dapur umum bagi korban terdampak gempa di tenda-tenda pengungsian. Setiap harinya, diperkirakan dapur umum Kemensos memasak hingga 6.000 nasi bungkus.
“Satu unit mobil dapur umum bisa memasak sampai 2.000 nasi bungkus dalam satu kali masak. Sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 6000 nasi bungkus,” ucap Risma.
Selain itu, Risma juga menegaskan pemerintah akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dunia. Hingga kini, pihaknya masih akan terus perbarui informasi.
“Datanya akan terus kami perbarui karena tim masih terus melakukan pendataan. Sesuai SOP, untuk korban meninggal akan mendapat santunan Rp15 juta per orang yang diserahkan kepada ahli waris. Namun ini tentunya akan diserahkan menunggu seluruh data masuk,” urai Risma.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (16/1) pukul 20.00 WIB malam, korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) di Sulawesi Barat menjadi 56 orang. Dengan rincian, 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majane.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyampaikan, selain korban meninggal terdapat juga 637 korban luka-luka di Kabupaten Majene dan Mamuju.
“Kabupaten Majene dengan rincian antara lain 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamuju, terdapat 189 orang mengalami luka berat atau rawat inap,” ujar Raditya dalam keterangannya, Minggu (17/1).
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini