KalbarOnline.com – Norwegia menyatakan keprihatinan tentang keamanan vaksin Pfizer-BioNTech atas dampak yang terjadi pada lansia usai disuntik. Kini jumlah kematian bertambah menjadi 29 jiwa, di mana seluruhnya adalah lansia.
Enam jiwa terbaru menambah total jumlah kematian yang terjadi di antara lansia usia 75 hingga 80 tahun. Meskipun tidak jelas kapan tepatnya kematian terjadi, Norwegia telah memberikan setidaknya satu dosis kepada sekitar 42 ribu orang dan fokus pada mereka yang dianggap paling berisiko jika tertular virus, termasuk orang lanjut usia
“Vaksin yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTech SE adalah satu-satunya yang tersedia di Norwegia, dan semua kematian terkait dengan vaksin ini,” kata Badan Obat Norwegia dalam tanggapan tertulis kepada Bloomberg, Sabtu (16/1).
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Pfizer-BioNTceh, 23 Orang di Norwegia Meninggal
“Ada 13 kematian yang telah dinilai, dan kami mengetahui 16 kematian lainnya yang saat ini sedang dinilai,” kata badan tersebut seperti dilansir dari Live Mint, Minggu (17/1).
Semua kematian yang dilaporkan terkait dengan orang tua dengan kelainan dasar yang serius. Kebanyakan lansia telah mengalami efek samping dari vaksin.
“Misalnya seperti mual dan muntah, demam, reaksi lokal di tempat suntikan, dan memburuknya kondisi yang mendasarinya,” jelas badan tersebut.
Laporan resmi tentang reaksi alergi jarang terjadi karena pemerintah terburu-buru meluncurkan vaksin untuk mencoba menahan pandemi global. Otoritas AS melaporkan 21 kasus reaksi alergi parah dari 14-23 Desember setelah pemberian sekitar 1,9 juta dosis awal vaksin Pfizer. Laporan keamanan pertama di seluruh Eropa tentang vaksin Pfizer-BioNTech akan diterbitkan pada akhir Januari.
Kondisi ini juga menarik perhatian peneliti Australia. Australia, yang memiliki kesepakatan untuk 10 juta dosis vaksin Pfizer, sedang mencari informasi mendesak tentang masalah tersebut dari produsen.
Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan otoritas setempat akan mencari informasi tambahan, baik dari perusahaan, tetapi juga dari regulator medis Norwegia. Kementerian luar negeri Australia juga akan menghubungi mitranya di Norwegia mengenai masalah ini.
Kepala European Medicines Agency Emer Cooke, mengatakan perlu melacak keamanan vaksin Covid, terutama yang mengandalkan teknologi baru seperti messenger RNA. Dan ini akan menjadi salah satu tantangan terbesar setelah suntikan diluncurkan secara luas.
Dua vaksin Covid-19 yang disetujui sejauh ini di Eropa telah diuji pada puluhan ribu orang. Namun kasus di Norwegia menjadi catatan peringatan karena orang yang lebih tua di panti jompo yang berisiko tinggi terkena virus, mengalami efek samping.
Kasus ini telah mendorong Norwegia untuk menyarankan bahwa vaksin Covid-19 mungkin terlalu berisiko untuk orang yang sangat tua dan sakit parah. Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia menilai bahwa hati-hati memberikan vaksin bagi mereka yang paling lemah, bahkan efek samping vaksin yang relatif ringan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
Apa Respons Pfizer?
Pfizer dan BioNTech bekerja sama dengan regulator Norwegia untuk menyelidiki kematian di Norwegia. Klarifikasi Pfizer dilakukan dalam pernyataan melalui email.
“Jumlah insiden sejauh ini tidak mengkhawatirkan, dan sesuai dengan ekspektasi,” kata Pfizer.
“Kami menyadari bahwa kematian juga telah dilaporkan di negara lain, tetapi belum memiliki rincian lengkap tentang ini,” kata badan obat-obatan Norwegia.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment