Efektivitas Vaksin Covid-19 Pfizer Bisa Rangkul Kelompok Anti-Vaksin

KalbarOnline.com – Terobosan vaksin Pfizer dinilai membuka jalan bagi gelombang anti-vaxxers atau anti disuntik vaksin dan ahli teori konspirasi untuk berubah pikiran. Sebab, vaksin Pfizer dikatakan manjur 90 persen.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kelompok anti-vaxxers selama ini menolak divaksin karena kandidat vaksin Covid-19 saat ini dilakukan dengan terburu-buru. Lalu hasilnya juga seringkali menimbulkan efek samping serius. Maka efektivitasnya dipertanyakan. Namun temuan vaksin Covid-19 dari Pfizer mengubah semuanya.

Pengumuman bahwa Pfizer telah menghasilkan vaksin Covid-19 yang 90 persen dinyatakan efektif telah mengubah pikiran golongan anti-vaksin. Pfizer mengumumkan vaksin yang didanainya terbukti 90 persen efektif memberikan kekebalan pada 94 orang dalam sebuah penelitian.

Perusahaan akan mengajukan permintaan ke FDA (Badan POM AS) untuk otorisasi darurat setelah menjalankan tes lain untuk menentukan keamanan vaksin. Langkah ini dilakukan guna menentukan apakah vaksin dapat diproduksi untuk skala massal dengan aman atau tidak.

  • Baca Juga: WHO Sebut Efektivitas Vaksin Pfizer Menjanjikan, Segera Tersedia?
Baca Juga :  33 Lansia Meninggal, Pfizer-BioNTech Selidiki Vaksinasi di Norwegia

Dilansir dari Daily Mail, Minggu (15/11), mayoritas orang Amerika mengatakan mereka akan mendapatkan vaksin. Sebuah survei yang dilakukan oleh STAT News dan The Harris Poll, enam dari 10 mengatakan mereka ‘agak atau sangat mungkin’ mendapatkan suntikan jika vaksin terbukti mengurangi risiko infeksi hingga 90 persen.

Selain itu, 70 persen penyintas Covid-19 dan orang yang memiliki keluarga atau teman dengan penyakit tersebut akan mendapatkan suntikan yang sangat protektif. Penemuan ini muncul setelah adanya berita bahwa vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Pfizer Inc sangat efektif dalam mencegah infeksi.

Baca Juga :  Satu Warga Kanada Dijatah Sembilan Dosis Vaksin Covid-19

Hasil awal menunjukkan bahwa sekelompok peserta yang menerima dua suntikan dengan jarak tiga minggu memiliki 90 persen lebih sedikit kasus gejala Covid-19 daripada kelompok yang diberi plasebo. Partisipan penelitian telah menyamakan efek samping dari penggunaan vaksin. Beberapa subjek mengatakan vaksin itu tidak memiliki efek samping sama sekali.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment