Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 15 November 2020 |
KalbarOnline.com – Sejak Sabtu (14/11) kemarin, trending topic #IndonesiaTerserah kembali muncul di Twitter. Trending topic tersebut malahan bertahan hingga Minggu (15/11) siang ini.
Kembali ramainya tagar tersebut tersebut diketahui merupakan wujud dari kekecewaan publik atas adanya kerumunan massa di acara Maulid Nabi sekaligus perayaan pernikahan Syarifah Najwa Shibab, putri dari Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Hingga Minggu siang ini, tercatat cuitan terkait topik tersebut sudah mencapai hampir 40 ribu kicauan.
Tagar tersebut juga sebelumnya digaungkan oleh relawan Covid-19 sekaligus aktivis media sosial, Dokter Tirta Mandira Hudhi. Bukan tanpa alasa tagar tersebut digaungkan. Hal itu lantaran acara pernikahan putri HRS yang justru diperbolehkan dan mendapat dukungan dari Satgas Covid-19.
“#Indonesiaterserah, ini bukan soal cebong kampret, ini soal kemanusiaan, ini soal keadilan, ini soal pengorbanan,” cuit Tirta.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang tegas dalam mengedukasi protokol kesehatan kepada masyarakatnya. Ia juga mengecam langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagikan masker ke tamu undangan Rizieq.
“Kami rakyat Indonesia yang berkorban karena pandemi kecewa karena pembuatan kebijakan @BNPB_Indonesia bagi masker ke tamu undangan daripada pengungsi merapi. Kemana kalian pembuatan kebijakan? Ga sedih atas kematian ratusan nakes hah? lanjutnya.
Kembali mengemukanya tagar dan topik tersebut di media sosial memunculkan beragam komentar dari masyarakat. Namun demikian kebanyakan komentar bernada kecewa atas kerumunan dalam jumlah besar yang terjadi selama beberapa hari setelah kepulangan Rizieq ke Indonesia.
Banyak pihak menyayangkan di tengah upaya keras tenaga kesehatan dan pihak terkait menahan laju infeksi pandemi Covid-19, Rizieq dan massanya justru dengan abai melangsungkan acara yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar tanpa memperhy protokol kesehatan.
Diketahui, gerakan ini sebelumnya sempat viral di awal pandemi Covid-19 sebagai wujud protes tenaga kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai tidak tertib menerapkan protokol kesehatan.
KalbarOnline.com – Sejak Sabtu (14/11) kemarin, trending topic #IndonesiaTerserah kembali muncul di Twitter. Trending topic tersebut malahan bertahan hingga Minggu (15/11) siang ini.
Kembali ramainya tagar tersebut tersebut diketahui merupakan wujud dari kekecewaan publik atas adanya kerumunan massa di acara Maulid Nabi sekaligus perayaan pernikahan Syarifah Najwa Shibab, putri dari Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Hingga Minggu siang ini, tercatat cuitan terkait topik tersebut sudah mencapai hampir 40 ribu kicauan.
Tagar tersebut juga sebelumnya digaungkan oleh relawan Covid-19 sekaligus aktivis media sosial, Dokter Tirta Mandira Hudhi. Bukan tanpa alasa tagar tersebut digaungkan. Hal itu lantaran acara pernikahan putri HRS yang justru diperbolehkan dan mendapat dukungan dari Satgas Covid-19.
“#Indonesiaterserah, ini bukan soal cebong kampret, ini soal kemanusiaan, ini soal keadilan, ini soal pengorbanan,” cuit Tirta.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kurang tegas dalam mengedukasi protokol kesehatan kepada masyarakatnya. Ia juga mengecam langkah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membagikan masker ke tamu undangan Rizieq.
“Kami rakyat Indonesia yang berkorban karena pandemi kecewa karena pembuatan kebijakan @BNPB_Indonesia bagi masker ke tamu undangan daripada pengungsi merapi. Kemana kalian pembuatan kebijakan? Ga sedih atas kematian ratusan nakes hah? lanjutnya.
Kembali mengemukanya tagar dan topik tersebut di media sosial memunculkan beragam komentar dari masyarakat. Namun demikian kebanyakan komentar bernada kecewa atas kerumunan dalam jumlah besar yang terjadi selama beberapa hari setelah kepulangan Rizieq ke Indonesia.
Banyak pihak menyayangkan di tengah upaya keras tenaga kesehatan dan pihak terkait menahan laju infeksi pandemi Covid-19, Rizieq dan massanya justru dengan abai melangsungkan acara yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar tanpa memperhy protokol kesehatan.
Diketahui, gerakan ini sebelumnya sempat viral di awal pandemi Covid-19 sebagai wujud protes tenaga kesehatan terhadap masyarakat yang dinilai tidak tertib menerapkan protokol kesehatan.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini