Ketika sudah menyiapkan rencana untuk promil, tidak hanya kesehatan fisik yang perlu dijaga, kesehatan mental pun tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kehidupan setelah hamil dan memiliki anak akan sangat berubah dan membutuhkan komitmen seumur hidup. Jadi, persiapkan mental Kamu sejak awal, ya!
Cara Mempersiapkan Mental Selama Promil
Mewujudkan keinginan untuk hamil tidak selalu mulus dan terkadang penuh tantangan. Ada pasangan yang langsung diberi momongan hanya dalam waktu 3 bulan, sementara yang lainnya harus menunggu setahun atau lebih. Maka tidak heran hal tersebut akan membuat stres. Belum lagi akan ada banyak gejala khusus, kondisi, dan perubahan emosi yang dialami pada fase kehamilan.
Meski apa yang terjadi atau harus dihadapi akan berbeda pada setiap wanita, ada beberapa tips yang bisa membantu Kamu untuk mempersiapkan mental dalam menjalani program kehamilan, terutama di masa-masa berat ini akibat pandemi Covid-19. Yuk, cek di bawah ini!
- Bangun Support System yang Solid
Walaupun Kamu belum hamil, tidak ada salahnya untuk membangun support system yang solid sejak dini. “Ketika kamu memiliki anak, akan cukup sulit mencari waktu dan memiliki energi untuk memilih siapa saja orang-orang yang Kamu butuhkan,” ujar Janet Scarborough Civitelli, PhD., seorang psikolog di Austin, TX.
Pilihlah orang-orang atau tenaga ahli yang sekiranya akan membantu Kamu selama menjalani kehamilan dan ketika si Kecil lahir. Jika tidak tinggal dekat dengan keluarga, pilihlah teman-teman terdekat yang Kamu percaya.
Sering-seringlah berbagi informasi seputar kehamilan serta bantuan yang Kamu harapkan dari mereka. Misalnya, Kamu bisa meminta bantuan mereka untuk mengantarkan saat kapan harus ke dokter kandungan, meminta bertukar shift pekerjaan jika sedang tidak enak badan, menemani Kamu ke rumah sakit jika ada kondisi tertentu, atau meminta tolong memenuhi kebutuhan rumah tangga jika sekiranya tidak memungkinkan untuk dilakukan sendirian.
Baca juga: Hindari Stres saat Merencanakan Kehamilan
- Kendalikan Kesehatan Mental
Jika Kamu memiliki masalah seperti depresi, kecemasan, atau sulit mengendalikan amarah, maka bisa jadi kondisi-kondisi tersebut akan semakin parah ketika menjalani promil. Berkonsultasilah kepada dokter atau terapis tentang apa saja yang harus dilakukan agar kesehatan mental tetap terjaga selama promil, hamil, dan memiliki anak.
Tanyakan pula kepada dokter terkait apa saja obat-obatan yang boleh dikonsumsi atau digunakan. Hal ini bukan menunjukkan Kamu lemah, melainkan tanda bahwa Kamu ingin memberikan yang terbaik untuk dirimu sendiri dan si Kecil.
- Siapkan Orang yang Juga Akan Mengasuh Si Kecil
Kamu pasti sudah sering mendengar kasus perbedaan pola asuh dalam keluarga. Orang tua inginnya mengasuh sang Anak seperti ini, tetapi kakek, nenek, atau pengasuhnya melakukan hal yang berbeda. Supaya hal tersebut tidak terjadi, mulailah memperhatikan karakter dan pandangan orang-orang yang Kamu pilih dalam melihat pola asuh yang akan Kamu terapkan kelak kepada si Kecil. Diskusikan dari jauh-jauh hari agar mereka tidak kaget dan melakukan hal yang berbeda dari yang Kamu dan pasangan inginkan.
Selain itu, Alexandra Sacks, MD., reproductive psychiatrist sekaligus pengarang buku What No One Tells You: A Guide to Your Emotions from Pregnancy to Motherhood, menyarankan Kamu untuk berdiskusi dengan pasangan tentang tugas masing-masing selama hamil dan pola asuh apa yang akan diterapkan kepada anak.
Misalnya, pasangan harus siap siaga mengantarkan Kamu ke dokter jika dibutuhkan atau membantu Kamu melakukan pekerjaan rumah tangga. “Orang-orang di sekitar Kamu tidak bisa membaca pikiranmu. Mereka mungkin tidak memperhatikan beberapa hal. Jadi jika ada sesuatu yang Kamu ingin mereka lakukan, mintalah dan lakukan secara spesifik,” saran Alexandra.
Baca juga: Suami Ejakulasi Terbalik, Promil Semakin Susah?
- Persiapkan Diri Menghadapi Segala Kemungkinan
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, setiap wanita memiliki pengalaman yang berbeda dalam menjalani kehamilan. Jadi, terbukalah terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi. Berfokuslah pada aspek-aspek positif terhadap perubahan-perubahan tersebut dan jangan takut untuk menumpahkan perasaan Kamu kepada pasangan, orang-orang terdekat, serta tenaga ahli.
- Terapkan Pola Hidup Sehat
Makan makanan yang bergizi, olahraga, serta tidur yang cukup ternyata juga dapat membantu menjaga kesehatan mental Kamu, lho. Yup, pola hidup yang seimbang akan membuat Kamu tidak mudah stres dan kelelahan. Tubuh pun akan selalu fit, sehingga siap untuk hamil!
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan demi kesehatan mental selalu terjaga selama menjalani promil. Semoga si Kecil cepat hadir dalam kehidupan Kamu dan pasangan, ya! (AS)
Baca juga: 4 Jenis Tes Kesuburan yang Harus Dijalani Jika Mums Tak Kunjung Hamil
Referensi
Grow by WebMD: Preparing for Pregnancy Emotionally
The Tot: HOW TO PREPARE FOR PREGNANCY PHYSICALLY AND MENTALLY
Comment