Bamsoet Disuntik Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

KalbarOnline.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap kedua. Vaksin yang digunakan sama seperti yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo, yakni CoronaVac yang diproduksi Sinovac Biotech, Tiongkok.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dirinya mengajak masyarakat untuk tidak takut menerima vaksinasi, karena vaksin yang disediakan pemerintah secara gratis, sudah terjamin keamanan dan kehalalannya. Sama seperti pada penyuntikan vaksin tahap pertama, penyuntikan vaksin tahap kedua dilakukan oleh dokter Reza Maulana dan dokter Zaini Hamzah.

Sebelum melakukan penyuntikan vaksin keduanya, Bamsoet terlebih dahulu mengukur tensi, nadi, suhu tubuh, hingga saturasi oksigen, serta memastikan Bamsoet tidak memiliki gejala ispa, seperti batuk, pilek, hingga sesak nafas dalam kurun waktu 7 hari terakhir.

“Hingga Rabu (27/1), sudah ada 250.000 tenaga kesehatan yang divaksinasi Covid-19. Jumlahnya memang masih sedikit. Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan agar proses vaksinasi untuk tenaga kesehatan bisa dipercepat. Ditargetkan dalam waktu sekitar 15 bulan, vaksinasi terhadap penduduk Indonesia yang memenuhi kriteria penerima vaksin sudah selesai dilaksanakan. Sehingga Indonesia bisa semakin cepat terbebas dari virus Covid-19,” ujar Bamsoet usai menerima suntikan vaksin Covid-19 tahap kedua di Gedung MPR RI Senayan, Jakarta, Kamis (28/1).

Baca Juga :  Perpres 98/2020 Sudah Sah, P2G Tagih Janji MenPAN-RB Tjahjo Kumolo

Ketua DPR RI ke-20 ini juga mengungkapkan, seiring gencarnya perusahaan farmasi memproduksi vaksin Covid-19 untuk mempercepat vaksinasi penduduk bumi, gencar pula lahirnya gerakan penolakan vaksin di berbagai negara dunia. Sebagaimana tergambarkan dari hasil survei Institut Francais d’Opinion Publique (IFOP) pada awal Januari 2021 yang menunjukkan kepercayaan masyarakat Perancis terhadap vaksin Covid-19 berada di angka 54 persen.

“Di Inggris, kepercayaan terhadap vaksin Covid-19 berada di kisaran 77 persen. Jerman tak lebih baik, karena hanya 65 persen, sementara Spanyol dan Italia sebesar 62 persen. Mudah-mudahan di Indonesia tidak seperti itu. Karena disini warganya saling menyadari, dalam mengatasi pandemi Covid-19 butuh gotong royong, salah satunya dengan mendukung program vaksinasi gratis yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo,” ungkap Bamsoet.

Baca Juga: Pernyataan Nadiem Soal Polemik Jilbab Lukai Dunia Pendidikan

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini menjelaskan, pemerintah juga sudah melakukan berbagai upaya agar tidak mengalami situasi seperti negara besar dunia lainnya, yang selain ‘berperang’ dengan pandemi Covid-19 juga ‘berperang’ dengan gerakan penolakan vaksinasi. Salah satunya dengan melibatkan para pejabat publik, pemuka agama, hingga selebritis dan tokoh masyarakat, untuk menjadi contoh bahwa menerima vaksin tidak menimbulkan efek apapun yang mengganggu kesehatan. Sekaligus menegaskan kepada masyarakat luas bahwa vaksinasi tidaklah menakutkan.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji: Presiden Akan Resmikan Pelabuhan Kijing Dua Bulan Kedepan

“Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengingatkan bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan efektif menekan penularan Covid-19 apabila proses penyuntikan vaksinnya sudah membuahkan herd immunity (kekebalan komunitas) hingga 70 persen. Atau setara dengan 182 juta penduduk yang mendapatkan vaksinasi. Karenanya jangan sampai ada warga yang termakan hoax atau menjadi korban propaganda menyesatkan, yang menolak divaksin, sehingga menyebabkan Indonesia gagal mencapai herd immunity,” pungkas Bamsoet.

Comment