Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 31 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Suara dentuman disertai suara gemuruh bikin panik warga Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021) malam. Warga merasakan dua kali getaran sebelum muncul suara gemuruh dan dentuman.
Warga setempat pun berlarian ke luar rumah saat muncul suara dentuman dan suara gemuruh tersebut, pasca merasakan getaran dua kali.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan analisanya seputar suara dentuman yang terjadi sekitarpukul 19.00 WIB tersebut.
“Hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman,” kata Daryono di akun Instagramnya, Minggu (31/1/2021).
Menurutnya, tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. “Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik,” ujarnya.
Daryono menjelaskan, anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi) dam sepintas bentuk gelombangnya (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah.
“Fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya,” terangnya.
Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur, jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG.
Untuk verifikasi, lanjut Daryono, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut.
“Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah,” pungkasnya. [rif]
KalbarOnline.com – Suara dentuman disertai suara gemuruh bikin panik warga Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/1/2021) malam. Warga merasakan dua kali getaran sebelum muncul suara gemuruh dan dentuman.
Warga setempat pun berlarian ke luar rumah saat muncul suara dentuman dan suara gemuruh tersebut, pasca merasakan getaran dua kali.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan analisanya seputar suara dentuman yang terjadi sekitarpukul 19.00 WIB tersebut.
“Hasil monitoring BMKG terhadap beberapa sensor seismik di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menunjukkan adanya anomali gelombang seismik saat warga melaporkan suara gemuruh yang disertai bunyi dentuman,” kata Daryono di akun Instagramnya, Minggu (31/1/2021).
Menurutnya, tampak sangat jelas adanya rekaman seismik yang terjadi pada pukul 19.00.36 WIB hingga 19.00.43 WIB. “Lama durasi rekaman seismik berlangsung cukup singkat hanya selama 7 detik,” ujarnya.
Daryono menjelaskan, anomali seismik ini tampak sebagai gelombang frekuensi rendah (low frekuensi) dam sepintas bentuk gelombangnya (waveform) seismiknya mirip rekaman longsoran atau gerakan tanah.
“Fenomena alam gerakan tanah memang lazim menimbulkan suara gemuruh bahkan dentuman yang dapat didengar warga di sekitarnya,” terangnya.
Menurut laporan warga, getaran itu muncul setelah hujan deras mengguyur, jadi dugaan kuat yang terjadi adalah adanya proses gerakan tanah yang cukup kuat hingga terekam di sensor gempa milik BMKG.
Untuk verifikasi, lanjut Daryono, tampaknya perlu dilakukan survei lapangan di wilayah dimana terdengar suara gemuruh untuk mencari apakah ada rekahan di permukaan akibat gerakan tanah tersebut.
“Jika tidak ditemukan maka besar kemungkinan proses gerakan tanah terjadi di bawah permukaan tanah,” pungkasnya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini