Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 06 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan mengenai penyebab terjadinya suara dentuman di sejumlah daerah, termasuk di Malang, Jawa Timur.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menatakan, suara dentuman disebabkan pantulan suara petir pada lapisan inversi di atmosfer.
“Begitu juga dengan suara dentuman yang beberapa kali terjadi di berbagai daerah, yang selama ini menjadi misteri, penyebabnya adalah keberadaan lapisan inversi di atmosfer, kecuali yang terbukti memang ada meteor,” kata Daryono di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Ia menjelaskan, dalam ilmu meteorologi dikenal istilah ‘inversi suhu’ yaitu tertindihnya lapisan udara dingin oleh lapisan udara yang lebih hangat di atmosfer. Lapisan udara ini terbentuk jika ada udara hangat naik ke atas lapisan udara yang lebih dingin, kemudian menyebar dan meluas di atmosfer.
“Adapun sumber panas tersebut dapat berasal dari aktivitas industri, kebakaran, lalu lintas, pelepasan panas penyinaran Matahari yang diterima, radiasi permukaan bumi dan lain-lain,” kata Daryono dikutip dari analisisnya, Sabtu (6/2/2021).
Ia mengungkapkan, lapisan inversi yang terbentuk berperan sebagai pemantul kurang sempurna bagi gelombang akustik, gelombang radio dan bahkan cahaya. Salah satu dari sekian banyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap terbentuknya lapisan inversi adalah daerah Malang.
“Dengan topografi yang berbentuk cekungan yang dikelilingi pegunungan menjadikan kawasan ini rentan dilingkupi inversi suhu pada kondisi tertentu, yaitu ketika udara dingin terperangkap di lembah dan lapisan udara hangat menutupinya dari atas,” kata dia.
Pada saat Cekungan Malang tertutupi lapisan inversi, lanjut Daryono, seolah terbentuk ‘lorong raksasa’. Cukup dengan kejadian petir yang terjadi di dekatnya atau dari tempat lain maka dentuman akan menjalar di sepanjang lembah dan terpantul berulang-ulang mirip terbentuknya gema seperti dilaporkan sebagian warga Malang beberapa hari lalu. [rif]
KalbarOnline.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan mengenai penyebab terjadinya suara dentuman di sejumlah daerah, termasuk di Malang, Jawa Timur.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menatakan, suara dentuman disebabkan pantulan suara petir pada lapisan inversi di atmosfer.
“Begitu juga dengan suara dentuman yang beberapa kali terjadi di berbagai daerah, yang selama ini menjadi misteri, penyebabnya adalah keberadaan lapisan inversi di atmosfer, kecuali yang terbukti memang ada meteor,” kata Daryono di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).
Ia menjelaskan, dalam ilmu meteorologi dikenal istilah ‘inversi suhu’ yaitu tertindihnya lapisan udara dingin oleh lapisan udara yang lebih hangat di atmosfer. Lapisan udara ini terbentuk jika ada udara hangat naik ke atas lapisan udara yang lebih dingin, kemudian menyebar dan meluas di atmosfer.
“Adapun sumber panas tersebut dapat berasal dari aktivitas industri, kebakaran, lalu lintas, pelepasan panas penyinaran Matahari yang diterima, radiasi permukaan bumi dan lain-lain,” kata Daryono dikutip dari analisisnya, Sabtu (6/2/2021).
Ia mengungkapkan, lapisan inversi yang terbentuk berperan sebagai pemantul kurang sempurna bagi gelombang akustik, gelombang radio dan bahkan cahaya. Salah satu dari sekian banyak daerah di Indonesia yang rentan terhadap terbentuknya lapisan inversi adalah daerah Malang.
“Dengan topografi yang berbentuk cekungan yang dikelilingi pegunungan menjadikan kawasan ini rentan dilingkupi inversi suhu pada kondisi tertentu, yaitu ketika udara dingin terperangkap di lembah dan lapisan udara hangat menutupinya dari atas,” kata dia.
Pada saat Cekungan Malang tertutupi lapisan inversi, lanjut Daryono, seolah terbentuk ‘lorong raksasa’. Cukup dengan kejadian petir yang terjadi di dekatnya atau dari tempat lain maka dentuman akan menjalar di sepanjang lembah dan terpantul berulang-ulang mirip terbentuknya gema seperti dilaporkan sebagian warga Malang beberapa hari lalu. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini