Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 08 April 2021 |
Kembangkan Aplikasi Asap Digital Pantau Karhutla Sekaligus Pelakunya
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan mengembangkan aplikasi asap digital dalam rangka memudahkan pemantauan sekaligus mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat. Langkah ini juga sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Aplikasi asap digital maksudnya seperti akan dipasang kamera pemantau, supaya bisa mengetahui secara pasti dan secepatnya merespon apabila ada Karhutla sehingga bisa dengan cepat memadamkan api agar tidak membesar," kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat menghadiri Coffee Morning yang digelar Kejaksaan Tinggi Kalbar yang mengusung tema ‘pencegahan kebakaran hutan dan lahan’, Kamis (8/4/2021).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini mengatakan, terjadinya kebakaran lahan di Kalbar sangat tidak mungkin tanpa intervensi manusia. Sehingga dengan adanya alat asap digital diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk mengetahui pelaku pembakaran itu.
"Kebakaran lahan yang terjadi tidak mungkin tanpa intervensi atau ulah dari tangan manusia, maka dari itu kita harus kembangkan aplikasi asap digital ini, karena aplikasi ini dapat mendeteksi pelaku dengan jelas dan bisa memfokuskan hingga sejauh empat kilometer, sehingga kita bisa mengetahui pelaku yang membakar lahan itu," tegasnya.
Selain itu, dia menambahkan, bahwa aplikasi asap digital tersebut akan dipasang di beberapa wilayah, tetapi lebih difokuskan di wilayah sekitar bandara.
"Aplikasi asap digital ini dipasang dan difokuskan di sekitar Supadio, karena Karhutla sering terjadi di situ, sehingga ke depannya bisa dicegah agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan," kata dia.
Sutarmidji berharap, agar kebakaran lahan ini dapat dicegah bersama-sama untuk menjaga kesinambungan usaha di sektor perkebunan dan demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama.
"Tentu kita tahu dampak dari kebakaran lahan ini sangat berbahaya dari segi apapun, saya berharap agar kebakaran lahan ini dapat dicegah bersama-sama. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati, demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama," tandasnya.
Kembangkan Aplikasi Asap Digital Pantau Karhutla Sekaligus Pelakunya
KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan mengembangkan aplikasi asap digital dalam rangka memudahkan pemantauan sekaligus mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat. Langkah ini juga sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Aplikasi asap digital maksudnya seperti akan dipasang kamera pemantau, supaya bisa mengetahui secara pasti dan secepatnya merespon apabila ada Karhutla sehingga bisa dengan cepat memadamkan api agar tidak membesar," kata Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji saat menghadiri Coffee Morning yang digelar Kejaksaan Tinggi Kalbar yang mengusung tema ‘pencegahan kebakaran hutan dan lahan’, Kamis (8/4/2021).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini mengatakan, terjadinya kebakaran lahan di Kalbar sangat tidak mungkin tanpa intervensi manusia. Sehingga dengan adanya alat asap digital diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk mengetahui pelaku pembakaran itu.
"Kebakaran lahan yang terjadi tidak mungkin tanpa intervensi atau ulah dari tangan manusia, maka dari itu kita harus kembangkan aplikasi asap digital ini, karena aplikasi ini dapat mendeteksi pelaku dengan jelas dan bisa memfokuskan hingga sejauh empat kilometer, sehingga kita bisa mengetahui pelaku yang membakar lahan itu," tegasnya.
Selain itu, dia menambahkan, bahwa aplikasi asap digital tersebut akan dipasang di beberapa wilayah, tetapi lebih difokuskan di wilayah sekitar bandara.
"Aplikasi asap digital ini dipasang dan difokuskan di sekitar Supadio, karena Karhutla sering terjadi di situ, sehingga ke depannya bisa dicegah agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan," kata dia.
Sutarmidji berharap, agar kebakaran lahan ini dapat dicegah bersama-sama untuk menjaga kesinambungan usaha di sektor perkebunan dan demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama.
"Tentu kita tahu dampak dari kebakaran lahan ini sangat berbahaya dari segi apapun, saya berharap agar kebakaran lahan ini dapat dicegah bersama-sama. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dari pada mengobati, demi menjaga kesehatan serta ekonomi bersama," tandasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini