Kadiskes Kalbar Apresiasi Pemkab Ketapang Bangun Laboratorium PCR Mandiri untuk Tangani Covid-19
KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson memberikan apresiasinya kepada Kabupaten Ketapang yang secara mandiri membeli alat pemeriksaan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) untuk mempermudah penanganan pandemi Covid-19 di daerah tersebut.
“Kita ini hidup berdampingan dengan Covid-19 ini masih akan berlangsung lama, mungkin kita perlu waktu bertahun-tahun untuk berdampingan dengan Covid-19,” kata Harisson kepada wartawan, Senin malam, 9 Agustus 2021.
Untuk itu dia sangat mengapresiasi jika ada kabupaten/kota yang membangun laboratorium PCR, melengkapi peralatan dengan baik, termasuk melatih para petugas laboratorium, sehingga laboratorium PCR yang ada bisa optimal dalam melaksanakan pemeriksaan.
View this post on Instagram
Sebab diakuinya pula, laboratorium PCR di provinsi itu baik di Labkesda maupun di laboratorium PCR Untan itu kapasitasnya terbatas kalau harus menampung semua pemeriksaan kabupaten/kota.
“Jadi, kalau ada kabupaten/kota yang membangun laboratorium PCR lalu melengkapi dengan peralatannya, ini sangat membantu kabupaten/kota itu sendiri dalam penanganan covid. Testing dan tracing akan semakin cepat, sehingga diharapkan kasus-kasus covid itu dapat ditekan, dan ini juga akan sangat membantu provinsi dalam hal mengurangi beban pemeriksaan lab pcr di provinsi,” tutupnya.
Pemkab Ketapang Tunggu Kedatangan Alat PCR
Wakil Bupati Ketapang Farhan mengatakan Pemerintah Kabupaten Ketapang telah melakukan pembelian alat Polymerase Chain Reaction (PCR) guna mendeteksi Covid-19.
Ia menyebut kalau saat ini pihaknya tengah menunggu kedatangan pengiriman alat tes Covid-19 tersebut ke Ketapang.
“Hari ini mesin itu telah ada, cuma belum sampai ke Ketapang, kami mendorong percepatan datangnya alat PCR, karenanya PCR-nya sudah dibeli,” ujar Farhan, usai rapat evaluasi dan tindak lanjut penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Ketapang, Senin, 9 Agustus 2021.
Menurut Farhan, alat tersebut mampu mengetahui hasil test Covid-19 hingga 100 spesimen per harinya. Selama ini Pemerintah Kabupaten Ketapang memiliki keterbatasan dalam melakukan pemeriksaan spesimen lantaran alat yang terbatas. Dengan adanya alat tersebut diharapkan mampu mempercepat upaya diagnosis virus corona.
“Alat PCR itu nanti akan kita simpan di eks Puskesmas Mulia Baru, sehingga setiap kita melakukan PCR kepada seluruh masyarakat dapat kita kirim hasilnya,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, untuk memastikan hasil tes corona, Satgas Covid-19 harus mengirim spesimen ke laboratorium milik Universitas Tanjungpura Pontianak, hal ini terpaksa dilakukan lantaran PCR test cepat Molekuler (TCM) yang ada di RSUD dr. Agoesdjam memiliki keterbatasan jumlah yang diperiksa perharinya. (Adi LC)
Comment