Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 17 Januari 2022 |
Edi Kamtono Jadi Pembicara Dialog Perubahan Iklim Asean
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjadi pembicara dalam ASEAN City Leaders Dialogue 'Finding Breakthrough and Stepping Up Climate Commitmens Post-COP 26' yang diselenggarakan The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAG), secara virtual Senin siang (17/1/2022). Dalam kesempatan itu, Edi berbagi best practise upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan Kota Pontianak.
Dalam paparannya, Edi Kamtono menjelaskan Kota Pontianak memiliki sejumlah potensi bencana. Di antaranya angin puting beliung, genangan akibat banjir rob, dan kebakaran lahan gambut. Di mana ketiga potensi tersebut makin tinggi intensitasnya di tengah perubahan iklim dunia.
"Kota Pontianak memiliki kondisi yang unik dan sebenarnya punya permasalahan yang kurang lebih sama dengan kota-kota lain di dunia," ujarnya.
Kota Pontianak sendiri sudah melakukan berbagai upaya dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Seperti memperbanyak ruang terbuka hijau yang sudah mencapai 26 persen, pengurangan volume sampah ke TPA Batulayang dengan memperbanyak bank sampah dan pengelolaan sampah menjadi kompos dan energi terbarukan, dan berbagai intervensi dalam menghadapi kebakaran lahan.
"Kami juga berkolaborasi dengan komunitas dan berbagai pihak dalam penanganan masalah lingkungan. Untuk kebakaran lahan, misalnya, kami tegas dalam penegakan Perwali Kota Pontianak Nomor 55 Tahun 2018 tentang Larangan Pembakaran Lahan," jelasnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga melakukan sejumlah langkah penghematan energi. Misalnya menggunakan panel surya, mengganti penerangan jalan umum dengan LED, dan membudayakan kegiatan bersepeda.
Dalam dialog tersebut, Edi Kamtono saling berbagi pengetahuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan Wali Kota Baguio dan Iriga dari Filipina; Wali Kota Kuala Lumpur dan Subang Jaya dari Malaysia, Wali Kota Can Tho, Vietnam; Wali Kota Makassar; dan Wali Kota Phuket, Thailand. Agenda ini turut diikuti lembaga non pemerintah yang fokus dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dunia. (*)
Edi Kamtono Jadi Pembicara Dialog Perubahan Iklim Asean
KalbarOnline, Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjadi pembicara dalam ASEAN City Leaders Dialogue 'Finding Breakthrough and Stepping Up Climate Commitmens Post-COP 26' yang diselenggarakan The United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAG), secara virtual Senin siang (17/1/2022). Dalam kesempatan itu, Edi berbagi best practise upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilakukan Kota Pontianak.
Dalam paparannya, Edi Kamtono menjelaskan Kota Pontianak memiliki sejumlah potensi bencana. Di antaranya angin puting beliung, genangan akibat banjir rob, dan kebakaran lahan gambut. Di mana ketiga potensi tersebut makin tinggi intensitasnya di tengah perubahan iklim dunia.
"Kota Pontianak memiliki kondisi yang unik dan sebenarnya punya permasalahan yang kurang lebih sama dengan kota-kota lain di dunia," ujarnya.
Kota Pontianak sendiri sudah melakukan berbagai upaya dalam beradaptasi dan memitigasi perubahan iklim. Seperti memperbanyak ruang terbuka hijau yang sudah mencapai 26 persen, pengurangan volume sampah ke TPA Batulayang dengan memperbanyak bank sampah dan pengelolaan sampah menjadi kompos dan energi terbarukan, dan berbagai intervensi dalam menghadapi kebakaran lahan.
"Kami juga berkolaborasi dengan komunitas dan berbagai pihak dalam penanganan masalah lingkungan. Untuk kebakaran lahan, misalnya, kami tegas dalam penegakan Perwali Kota Pontianak Nomor 55 Tahun 2018 tentang Larangan Pembakaran Lahan," jelasnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga melakukan sejumlah langkah penghematan energi. Misalnya menggunakan panel surya, mengganti penerangan jalan umum dengan LED, dan membudayakan kegiatan bersepeda.
Dalam dialog tersebut, Edi Kamtono saling berbagi pengetahuan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan Wali Kota Baguio dan Iriga dari Filipina; Wali Kota Kuala Lumpur dan Subang Jaya dari Malaysia, Wali Kota Can Tho, Vietnam; Wali Kota Makassar; dan Wali Kota Phuket, Thailand. Agenda ini turut diikuti lembaga non pemerintah yang fokus dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dunia. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini