Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 26 Februari 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Guna mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) membutuhkan lebih banyak lagi universitas.
Demikian disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji ketika meresmikan Gedung St Fransiskus Asisi Universitas Widya Dharma, Sabtu 26 Februari 2022.
Sutarmidji menjelaskan, sektor pendidikan merupakan kebutuhan prioritas di Kalbar guna meningkatkan IPM serta lama harapan belajar.
Harapan belajar nasional 12,65 tahun, sedangkan harapan belajar Kalbar baru 7,45 tahun. “Faktor tersebut yang membuat IPM Kalbar masih di peringkat 29 atau 30 dari 34 Provinsi,” kata Sutarmidji.
Daerah lain, lanjut Sutarmidji, terus berpacu dalam meningkatkan IPM. “Kita juga akan terus berpacu. “Kehadiran Universitas Widya Dharma ini layak kita dukung bersama, bahkan wilayah lain di Kalbar juga harus berupaya," katanya.
Universitas Widya Dharma, lanjut dia, diharapkan dapat mengkaji program studi yang lulusannya sangat dibutuhkan di Kalimantan Barat.
"Jangan memberikan program studi yang sudah jenuh. Dua program studi yang saya sukai dan ada di Widya Dharma, yaitu Manajemen Bisnis dan Teknologi Informasi, yang sangat dibutuhkan Kalbar," ungkap Sutarmidji.
Sementara itu, Ketua Yayasan Widya Dharma Polycarpus Widjaja Tandra menyampaikan, gedung 10 lantai yang diberi nama St. Fransiskus Assisi ini merupakan lanjutan dari program sarana dan prasarana pembelajaran.
“Pembangunan gedung ini menelan biaya Rp40 Miliar, belum termasuk isi sarana,” kata Polycarpus Widjaja Tandra
Luas gedung baru ini 5.950,2 meter persegi, luas kanopi 2819 persegi. Sehingga total bangunannya 8.769,2 meter persegi.
“Dengan lama pembangunan sekitar 43 bulan ini dilengkapi dengan 2 unit lift," ungkap Widjaja.
Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji yang telah memfasilitasi perizinan pembangunan gedung saat menjabat sebagai Wali Kota Pontianak.
"Kami sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak H. Sutarmidji yang telah bersama-sama melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan gedung ini tanggal 8 Oktober 2016," ungkap Widjaja.(*)
KalbarOnline, Pontianak – Guna mempercepat peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) membutuhkan lebih banyak lagi universitas.
Demikian disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji ketika meresmikan Gedung St Fransiskus Asisi Universitas Widya Dharma, Sabtu 26 Februari 2022.
Sutarmidji menjelaskan, sektor pendidikan merupakan kebutuhan prioritas di Kalbar guna meningkatkan IPM serta lama harapan belajar.
Harapan belajar nasional 12,65 tahun, sedangkan harapan belajar Kalbar baru 7,45 tahun. “Faktor tersebut yang membuat IPM Kalbar masih di peringkat 29 atau 30 dari 34 Provinsi,” kata Sutarmidji.
Daerah lain, lanjut Sutarmidji, terus berpacu dalam meningkatkan IPM. “Kita juga akan terus berpacu. “Kehadiran Universitas Widya Dharma ini layak kita dukung bersama, bahkan wilayah lain di Kalbar juga harus berupaya," katanya.
Universitas Widya Dharma, lanjut dia, diharapkan dapat mengkaji program studi yang lulusannya sangat dibutuhkan di Kalimantan Barat.
"Jangan memberikan program studi yang sudah jenuh. Dua program studi yang saya sukai dan ada di Widya Dharma, yaitu Manajemen Bisnis dan Teknologi Informasi, yang sangat dibutuhkan Kalbar," ungkap Sutarmidji.
Sementara itu, Ketua Yayasan Widya Dharma Polycarpus Widjaja Tandra menyampaikan, gedung 10 lantai yang diberi nama St. Fransiskus Assisi ini merupakan lanjutan dari program sarana dan prasarana pembelajaran.
“Pembangunan gedung ini menelan biaya Rp40 Miliar, belum termasuk isi sarana,” kata Polycarpus Widjaja Tandra
Luas gedung baru ini 5.950,2 meter persegi, luas kanopi 2819 persegi. Sehingga total bangunannya 8.769,2 meter persegi.
“Dengan lama pembangunan sekitar 43 bulan ini dilengkapi dengan 2 unit lift," ungkap Widjaja.
Ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji yang telah memfasilitasi perizinan pembangunan gedung saat menjabat sebagai Wali Kota Pontianak.
"Kami sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bapak H. Sutarmidji yang telah bersama-sama melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan gedung ini tanggal 8 Oktober 2016," ungkap Widjaja.(*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini