Hary Agung Sebut Hanya 3 Daerah di Kalbar Cakupan Vaksinasi Dosis Pertamanya di Angka 90 Persen

KalbarOnline, Pontianak – Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, drg. Hary Agung Tjahyadi menyampaikan bahwa hanya 3 daerah di Kalbar cakupan vaksinasi dosis pertamanya berada di atas 90 persen.

3 daerah itu yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Sintang. Selebihnya belum ada yang 90 persen, akan tetapi semua sudah di atas 70 persen.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sedangkan vaksinasi dosis kedua yang sudah di atas 70 persen adalah Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau, Kota Singkawang. Selebihnya belum mencapai 70 persen.

“Jadi memang upaya percepatan vaksinasi ini sesuai yang ditargetkan Pak Gubernur akhir Maret dosis pertama di atas 90 persen, dosis kedua di atas 70 persen,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 7 Maret 2022.

Upaya yang dilakukan tersebut diakuinya untuk menekan angka pasien yang dirawat di rumah sakit dan angka kematian. Caranya yakni dengan meningkatkan cakupan vaksinasi secepat mungkin.

Selain sasaran dewasa, penting juga untuk mempercepat cakupan vaksinasi pada sasaran lansia dan anak 6-11 tahun.

Baca Juga :  Peneliti AS Sebut Kematian Covid-19 Turun 30 Persen, Ini Penyebabnya

“Kalau Lansia cakupannya se-Kalbar per 6 Maret itu 57,55 persen masih di bawa target nasional 60 persen. Kita berupaya secepatnya agar mencapai di atas 70 persen Lansia. Vaksinasi anak 6-11 tahun per 6 Maret masih di 44,66 persen,” kata Hary Agung.

Hary Agung mengatakan, percepatan cakupan vaksinasi pada lansia dan anak 6-11 tahun ini sebenarnya upaya untuk melindungi kelompok rentan.

“Khususnya yang jadi catatan penting adalah untuk Lansia. Karena memang bagaimana upaya kita semaksimal mungkin melindungi kelompok rentan ini dari tingkat keparahan dan angka kematian,” kata dia.

Di mana dari kasus kematian yang terjadi selama ini baik nasional maupun di Kalbar itu 99 persen memang belum divaksin.

Berdasarkan data yang ada, 60 persen Lansia meninggal dunia karena Covid-19. 99 persen yang meninggal itu dalam kondisi belum divaksin dan rata-rata memang semuanya memiliki komorbid.

“Walaupun masyarakat semuanya sudah divaksin, belum menjamin juga tidak terpapar, tetapi dampak yang ditimbulkan tidak separah kalau tidak vaksin,” kata Hary Agung.

Baca Juga :  60 Ribu Orang Alami Long Covid, Rasakan Sesak Napas Berbulan-bulan

Jadi kekebalan tubuh yang sudah terbentuk pada orang yang sudah divaksinasi dikatakannya mampu mengurangi tingkat keparahan akibat infeksi virus corona.

Itulah sebagai upaya-upaya yang harus terus dilakukan dan dipahami masyarakat luas.

Selain itu untuk mengurangi jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 dan penularan di masyarakat itu satu-satunya penggunaan masker dan prokes secara ketat.

“Ini harus terus digaungkan ke masyarakat. Saat ini pandemi belum selesai, penularan masih terjadi, sehingga upaya untuk mengendalikan penyebarannya ini harus terus dilakukan,” tegasnya.

Jadi prokes dengan 5M harus terus dilakukan masyarakat, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi.

“Ini harus dipahami masyarakat, mari kita bersama lewati masa pandemi ini dengan mencegah penularan. Mudah-mudahan upaya percepatan vaksinasi dan prokes ketat akan menurunkan angka kasus,” pesannya.

Comment