Kadiskes Kalbar: Kasus Covid-19 Cenderung Turun Tapi Belum Menunjukkan Tren Penurunan

KalbarOnline, Pontianak – Kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Barat per tanggal 12 Maret 2022 menunjukkan penurunan.

Dari data perkembangan Covid-19 di Kalbar, terdapat 475 kasus baru. Angka ini menurun dari data dua hari sebelumnya. Sementara angka kesembuhan per tanggal 12 Maret juga lebih tinggi dari kasus konfirmasi yang berada di angka 487.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sementara kasus aktif juga mengalami penurunan dan sudah menyentuh angka 5.839, atau turun sebesar 703 sejak tanggal 9 Maret 2022 yang tercatat di angka 6.542.

“Belajar dari pengalaman pada gelombang sebelumnya, gelombang dua, tercatat berjalan selama 40 hari sampai ke titik puncak. Mudah-mudahan minggu kedepan ini secara perlahan trennya tren menurun. Beberapa ahli Epidemiologi juga bercermin dari gelombang sebelumnya, karena Covid-19 ini hal baru jadi literaturnya dari yang sudah terjadi sebelumnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Hary Agung Tjahyadi, Minggu, 13 Maret 2022.

Pemerintah terus mengupayakan agar pandemi Covid-19 di Indonesia dapat terkendali. Salah satu indikator yang terus dipantau adalah positivity rate dengan target di bawah 5 persen. Positivity rate pada 12 Maret 2022 berada di posisi 23,47 persen, mulai turun sejak 10 Maret 2022 yang berada pada angka 36,69 persen. Walaupun begitu, jika dibandingkan dengan minggu lalu, angkanya masih sama dan masih pada posisi diatas (puncak gelombang).

“Angka 23,47 ini masih sama dengan angka minggu lalu, jadi kalau kita simpulkan tingkat penularannya pada 6 hari terakhir masih sama dengan minggu lalu. Maka dari itu saya bilang bahwa 2 minggu ini kita masih pada posisi di atas dan harapan kita karena sudah melebihi 40 hari, minggu berikutnya mudah-mudahan sudah mulai menurun walaupun perlahan,” kata Hary Agung.

Baca Juga :  PPP Gunakan Ketetapan Partai Untuk Menentukan Bakal Calon Yang Diusung Pada Pilgub Kalbar 2018

“Yang kita khawatirkan dua bulan kedepan kita menghadapi bulan puasa dan lebaran, inilah yang perlu diwaspadai. Meskipun ada aktivitas keagamaan kegiatan menyambut puasa dan lebaran, tetap harus dijaga prokesnya supaya proses penurunan tren tetap terjaga dua bulan kedepan,” timpalnya.

Sementara angka keterisian tempat tidur di rumah sakit secara total juga sudah mulai menurun di angka 23,13 persen, berkurang 2,06 persen dari 10 Maret 2022 yang berada pada angka 25,19 persen.

“Kalau terkait dengan BOR ini, buat Kab/Kota perlu untuk mengetahui perkembangan kasus, dan jikalau memang meningkat ya harus ditambah tempat tidur isolasinya. Ini juga menjadi perhatian kita semua, bahwa untuk mengurangi hospitalisasi dan juga kematian itu pertama yaitu vaksinasi, dan kedua prokes,” kata Hary Agung.

Pemerintah juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi primer dua dosis ditambah vaksinasi lanjutan (booster), guna memperkuat pertahanan masyarakat dari infeksi COVID-19, terutama dari gejala berat dan risiko kematian.

“Pada akhir bulan maret nanti, menurut arahan dari pak Gubernur bahwa vaksinasi dosis pertama harus sudah 90 persen vaksinasi pertama, diharapkan untuk Kabupaten/Kota untuk sama-sama melakukan upaya percepatan vaksinasi. Kemudian yang kedua yang perlu kita kejar juga adalah dosis kedua mencapai 70%, ini secara nasional juga sudah diinstruksikan oleh Kementerian,” kata Hary Agung.

Baca Juga :  Belajar Tatap Muka di Kubu Raya Ditunda, Kadisdik Minta Guru Inovatif Dalam Proses Belajar Jarak Jauh

Terkait dosis ketiga atau vaksinasi booster, pihaknya masih berupaya untuk melakukan percepatan. Meskipun ada rentang waktu yang cukup lama. Namun hal ini dikarenakan banyak pula yang terkonfirmasi positif sehingga menunda pelaksanaan vaksinasi booster.

“Ada juga masyarakat yang menganggap hanya cukup dua dosis. Ini yang jadi perhatian kita semua, bahwa upaya pemberian booster ini adalah upaya dalam penguatan kekebalan tubuh kita untuk jangka panjang,” kata Hary Agung.

Olehkarena itu, tidak cukup hanya dosis satu dan dua saja, harus diperkuat juga dengan dosis booster.

“Sehingga walaupun kita ada risiko terinfeksi, dampak yang diakibatkan dari infeksi virus tersebut menjadi lebih ringan, tidak seberat jika tidak melakukan vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap,” tegasnya.

Kesimpulannya, saat ini belum ada tren menurun. Grafik menunjukkan masih pada posisi tingkat penularan yang masih tinggi. Tetap jaga protokol kesehatan dimanapun kamu berada dan segera lakukan vaksinasi tuk jaga diri, keluarga serta lingkungan kita.

Comment